Daftar Blog Saya

Kamis, 14 Oktober 2010

MENGENAL PEMIKIR MUSLIM KONTEMPORER

Di era kontemporer ini setidaknya ada beberapa pemikir muslim yang menghiasi wacana keislaman dalam tatanan global. Meskipun disisi lain kadang pemikirannnya saling berhadapan,tetapi hal ini mengindikasikan semakin matangnya para pemikir islam kini, dalam meraih konsep pemikiran islam yang ideal dizamannya.

Dalam tulisan ini, setidaknya ada beberapa tokoh muslim yang menghiasai tataran wacana kontemporer dalam konteks yang berlainan dan sangat menonjol dibidangnya, diantaranya:

1. Fazlurrahman (1919- M)

Seorang pemikir neo-modern dan penganjur post modernisme asal pakistan. Karena pemikirannnya yang sangat luas, sehingga ia dianggap sebagai pembaharu yang paling berpengaruh terhadap pemikiran Islam pada abad ke-20 M.
Ia seorang pemikir yang sangat Qur'an oriented, oleh karenannya ua berpendapat bahwa setiap pemikiran islam yang sah harus berangkat dari pemahaman yang benar terhadap Al Qur'an.
Pemikiranya yang terpenting darinya adalah seruannya tentang perlunya umat Islam melakukan rekontruksi total terhadap pemahaman Islam. Iamengajukan setidaknya 2 langkah , yaitu perlunya dibedakan secara jelas islam normatif dan Ilam sejarah. Dan yang kedua adalah perlunya rekonstruksi ilmu-ilmu islam.


2. Ismail Raji' al Faruki (1921-1986 M)

Seorang tokoh yang gigih memperjuangkan Islamisasi ilmu pengetahuan asal Pelestina. Ia juga dikenal sebagai pelopor studi-studi Islam di Universitas di Amerika. Sayyed Husein Nashr menyebutnya sebagai sarjana pertama yang mendedikasikan sepanjang hayatnya kepada studi-studi Islam di AS.
Kontribusinya yang terkenal dari AlFaruki adalah tentang diskursus Islamisasi ilmu pengetahuan (TheIslamization of Knowledge). Dalam visi Islam, Al faruki setidaknya menawarkan 2 langkah, yaitu kewajiban belajar tentang peradaban islam, mengenal dirinya da peradabannya serta warisan kebudayaannya. hal ini dimaksudkan agar umat Islam tidak kehilangan jati dirinya. Dan yang kedua adalah islamisasi ilmu pengetahuan, proyek untuk membentuk ilmu pengetahuan islami yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga layak dipergunakan dalam pendidikan Islam. dan ia sendiri memperkenalkan 12 langkah sistematis menuju islamisasi ilmu pengetahuan.


3. Sayyed Husein Nashr (1933- M)

Seorang pemikir muslim kontemporer dan pemikir mustik modern asal Iran yang tinggal di Amerika Serikat.
Ia seorang pemikir yang telah engkritik pemikiran dan sains barat karena dipandangnya sarat dengan bias atomistik dan material. Ia mendukung signifikansi tradisi mistik (tasauf) dalam dunia agama-agama sebagai perlawanan terhadap saintisme dan menunjukan bagaimana tradisi mistik islam (tasauf) secara terperinci.


4. Ali Syari'ati ( 1933- M)

Seorang sosiolog, yang kemudian menjadi ideolog dan salah satu arsitek revolusi Islam di Iran, disamping Ayatullah Khomaeni, Ayatullah Muthahari dan Ayatullah Mahmud Taliqani.
Salah satu pemikiranya yang terpenting adalah tentang bentuk keislaman yang global. Menurut perspektifnya semua bentuk keislaman yang bercorak kemadzhaban dan lokal, tidak mempunyai nilai yang berarti, tetapi yang memiliki nilai penting adalah Islam yang sadar dari bangkit, karena hal ini bisa diterima oleh orang-orang yang sadar dan kaum terpelajar.
Tentang intelektual,ia sangat mengecam pelacuran intelektual hanya guna mendapatkan jabatan dan kedudukan. ia mengecam dengan keras orang yang memandang dirinya sebagai pemikir (intelektual) , tetapi tidak berpartisipasi menghadapi dekadensi, terkungkung oleh kebingunagn dan menahan diri dari melakukan sesuatu karena takut menghadapi penindasan. Kaum intelektual semacam itu ia sebut kaum intelaktual / pemikir yag terasing dalam masyarakatnya, pemikir yang gagal mendaratkan idenya pada insfrastruktur masyarakatnya. Menurutnya tak beda dengan buku yang bagus tapi tersimpan rapi di perpustakaan. Pemikir semacam itu tidak akan membawa dampak apapun bagi masyarakatnya.


5. Hasan hanafi (1934-.....M)

Filsuk hukum islam dan guru besar fakultas filsafat universitas Kairo. Ia termasuk seorang pemikir revolusioner yang memperkenalkan gagasan "kiri Islam" yang dicetuskan pada tahun 1981 M. Kiri Islam yang dimaksud adalah suatu gagasa untuk membangkitkan kembali peradaban Islam melalui pemurnian ajaran tauhid dan penentangannya trhadap dominasi kultur barat.
Gagasannya ini ia luncurkan dalam jurnal berkala Al Yasar al Islami: Kitabat an Nahdah al Islamiyah (Kiri Islam: Beberapa essai kebangkitan Islam) pada tahun 1981. Meskipun hanya terbit 1 kali karena dilarang pemerintah Mesir, tetapi tidak dapat menghapus gagasannya. Sejak itu gagasannya bergulir dan mencuatkan namanya ke pentas pemikir muslim kontemporer.


6. Fatima Mernisi (1940-...M)

Seorang pemikir (sosiolog) perempuan asal Maroko, yang tinggal lama di Prancis. Sebagai seorang intelektual dengan pendidikan barat yang mampu menganalisa dan mengkritik pemikiran barat menurut caranya sendiri. Ia juga banyak melakukan reinpretasi dan rekontruksi secara kritis terhadap beberapa rentang periode dalam sejarah umat manusia, khususnya yang berkaitan dengan peradaban Islam. Ia juga akrab dengan tema-tema postmodernis yang sering ia ggunakan dalam membuat kerangka analis bagi gerakan sosial Islam.


(lanjut............)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar