Setelah tasauf berkembang dan menjadi suatu ilmu tersendiri daalam peradaban Islam, maka ada beberapa ulama tasauf yang mencoba mebuat suatu teori tahapan tahapan yang dialami oleh seorang yang menjaalani hidup sebagai seorang sufi, dan juga mencatat biografi di kalangan ini termasuk pemikirannya dan karya kaaryanya, dalam suatu karya khusus mengenai pemikiran sufi.
Diantara penulis-penulis teori dan buku sejarah tasauf tersebut, antara lain:
1. Abu Nasr As Sarraj At Thusi (w. 378 H/ 988 M)
Seorang penulis kitab besar dan fundamentalis dalam tasauf, yang berjudul Al Luma. Ia berasal dari kota Thus, Khurasan, Iran sekarang. Khurasan waktuitu dikenal sebagai salah satu daerah pusat perkembangan tasauf periode awal. Ia pernah belajar di berbagai kota peradaban islam waktu itu: Kairo, Baghdad, Damaskus, Ramlah, Dimyath, Bashrah, Tabriz, dan Nisyapur.
Dalam kitabnya ini, ia membahas tentang 7 maqamat (tingkatan) sepanjang jalan tasauf. Ia memulai pembahasannya dengan pemahaman konvensional mengenai maqam biasa, kemudian memperlakukan versi kedua yang dipraktekan oleh yang khusus (al Khashsh) dan kemudian terakhir dengan versi puncak yang dipraktekan oleh para arifin (al 'arif). Ke-7 maqam tersebut adalah: maqam tobat, maqam wara', maqa zuhud, maqam faqr, maqam sabar, maqam tawakal dan maqam ridha.
Dalam membahas tentang zuhud, ia memmbagi dalam 3 tingkatan yaitu: tingkatan mubtadi' (tingkat pemula), tingkat mutahaqqiq (tingkat orang yang mengenal hakekat zuhud), dan tingkat alim muyaqqin, orang yang tidak lagi memandang dunia ini mempunyai nilai, dunia dinilainya adalah sesautu yang melalaikan dari mengingat Allah.
2. Abu Bakar al kalabazi (w.380 H/ 990 M)
Seorang pakar hukum Hambali dan teoritis tasauf, penulis kitab At Ta'arruf limadzhab Ahl at Tasawwuf (Pengantar ke arah madzhab madzhab Ali Tasauf). Kitab ini berisi 75 pasal yang menjelaskan ajaran dan pengalaman rohani sufi. Kitab ini kemudian menjadi pegangan bagi orang yang ingin mempelajari tasauf dizaman sesuadahnya. Menurut Syihabuudin Suhrawardi (w.587 H/ 1191 M) kalau bukan karena kitab At Ta'rruf, kita tidak akan mengenal tasauf.
Al kalabazi berasal dari Klabadz, suatu tempat di Bukhara, Ubzekistan. Meskipun seorang pakar hukum hambali, ia mempunyai minat besar terhadap masalah tasauf
3. Abu Thalib Al Makki (w.386 H)
Seorang sufi penulis 2 kitab sufi terkenal. Yang pertama adalah kitab 'Ilm al Qulub, yang sekarang ada di perpustakaan Kairo Mesir. Dan yang kedua adalah kitab Qutul Qulub fi Mu'amalatil Mahbub, suatu kitab yang sangat terkenal dalam dunia tasauf, dan menjadi panduan dan inspirasi bagi penulis tasauf yang datang kemudian, seperti Imam Al Ghazali.
Abu Thalib Al Makki lahir di Jabal (daerah antara Baghdad dan Wasith). Tetapi karena ia dibesarkan di mekah, karena itu ia kemudian terkenal dengan nama Al Makki.
4. Abdurrahman As Sulami Al Azdy (w. 412 H)
Seorang sufi yang disegani, zuhd dan wara'. Ia juga merupakan seorang sufi yang menulis kitab tafsir dalam tinjauan sufi (Kitab Haqaiq at Tafsir). Ia juga merupakan penulis kitab Thabaqat as Shufiyah, suatu kitab yang membahas sekitar 100 orang tokoh sufi terkemuka dizamannya. Kitab ini sangat berpengaruh pada sufi berikutnya seperti: Abu Nu'aim, Al Qusyairy dan lain-lain.
5. Abul Hasan al Hujwiri (w.465 H/ 1072 M)
Seorang sufi yang memainkan peranan penting dalam kehidupan spritual di anak benua India (Pakistan, India, Afghanistan).
Karya Al Hujwiri yang terkenal adalah Kasyful Mahjub. Kitab ini merupakan kitab pertama dalam bahasa persia yang membahas tasauf. Dalam kitab ini ia merinci pengalaman spiritualnya tentang kasf (pengalaman rohaninya)
(lanjut............................)
Sumber:
Wikipedia
Republika Online
dan lain lain
Diantara penulis-penulis teori dan buku sejarah tasauf tersebut, antara lain:
1. Abu Nasr As Sarraj At Thusi (w. 378 H/ 988 M)
Seorang penulis kitab besar dan fundamentalis dalam tasauf, yang berjudul Al Luma. Ia berasal dari kota Thus, Khurasan, Iran sekarang. Khurasan waktuitu dikenal sebagai salah satu daerah pusat perkembangan tasauf periode awal. Ia pernah belajar di berbagai kota peradaban islam waktu itu: Kairo, Baghdad, Damaskus, Ramlah, Dimyath, Bashrah, Tabriz, dan Nisyapur.
Dalam kitabnya ini, ia membahas tentang 7 maqamat (tingkatan) sepanjang jalan tasauf. Ia memulai pembahasannya dengan pemahaman konvensional mengenai maqam biasa, kemudian memperlakukan versi kedua yang dipraktekan oleh yang khusus (al Khashsh) dan kemudian terakhir dengan versi puncak yang dipraktekan oleh para arifin (al 'arif). Ke-7 maqam tersebut adalah: maqam tobat, maqam wara', maqa zuhud, maqam faqr, maqam sabar, maqam tawakal dan maqam ridha.
Dalam membahas tentang zuhud, ia memmbagi dalam 3 tingkatan yaitu: tingkatan mubtadi' (tingkat pemula), tingkat mutahaqqiq (tingkat orang yang mengenal hakekat zuhud), dan tingkat alim muyaqqin, orang yang tidak lagi memandang dunia ini mempunyai nilai, dunia dinilainya adalah sesautu yang melalaikan dari mengingat Allah.
2. Abu Bakar al kalabazi (w.380 H/ 990 M)
Seorang pakar hukum Hambali dan teoritis tasauf, penulis kitab At Ta'arruf limadzhab Ahl at Tasawwuf (Pengantar ke arah madzhab madzhab Ali Tasauf). Kitab ini berisi 75 pasal yang menjelaskan ajaran dan pengalaman rohani sufi. Kitab ini kemudian menjadi pegangan bagi orang yang ingin mempelajari tasauf dizaman sesuadahnya. Menurut Syihabuudin Suhrawardi (w.587 H/ 1191 M) kalau bukan karena kitab At Ta'rruf, kita tidak akan mengenal tasauf.
Al kalabazi berasal dari Klabadz, suatu tempat di Bukhara, Ubzekistan. Meskipun seorang pakar hukum hambali, ia mempunyai minat besar terhadap masalah tasauf
3. Abu Thalib Al Makki (w.386 H)
Seorang sufi penulis 2 kitab sufi terkenal. Yang pertama adalah kitab 'Ilm al Qulub, yang sekarang ada di perpustakaan Kairo Mesir. Dan yang kedua adalah kitab Qutul Qulub fi Mu'amalatil Mahbub, suatu kitab yang sangat terkenal dalam dunia tasauf, dan menjadi panduan dan inspirasi bagi penulis tasauf yang datang kemudian, seperti Imam Al Ghazali.
Abu Thalib Al Makki lahir di Jabal (daerah antara Baghdad dan Wasith). Tetapi karena ia dibesarkan di mekah, karena itu ia kemudian terkenal dengan nama Al Makki.
4. Abdurrahman As Sulami Al Azdy (w. 412 H)
Seorang sufi yang disegani, zuhd dan wara'. Ia juga merupakan seorang sufi yang menulis kitab tafsir dalam tinjauan sufi (Kitab Haqaiq at Tafsir). Ia juga merupakan penulis kitab Thabaqat as Shufiyah, suatu kitab yang membahas sekitar 100 orang tokoh sufi terkemuka dizamannya. Kitab ini sangat berpengaruh pada sufi berikutnya seperti: Abu Nu'aim, Al Qusyairy dan lain-lain.
5. Abul Hasan al Hujwiri (w.465 H/ 1072 M)
Seorang sufi yang memainkan peranan penting dalam kehidupan spritual di anak benua India (Pakistan, India, Afghanistan).
Karya Al Hujwiri yang terkenal adalah Kasyful Mahjub. Kitab ini merupakan kitab pertama dalam bahasa persia yang membahas tasauf. Dalam kitab ini ia merinci pengalaman spiritualnya tentang kasf (pengalaman rohaninya)
(lanjut............................)
(by, Adeng Lukmantara
Sumber:
Wikipedia
Republika Online
dan lain lain
Bismillah,,
BalasHapusIzin copy yah,,