1. Abu Nawas (w. 814 M)
Abu Nawas, atau nama sebenarnya Abu Nuwas Al Hasan bin Hani Al Hakimi adalah seorang penyair arab termasyhur dan kontroversial di era Khalifah Harun Al Rasyid dari dinasti Abbasiyah di Baghdad. Ia merupakan tokoh jenaka yang tiada duanya dalam peradaban Islam. Dari kisahnya (baik perkataan & perbuatannya) yang lucu dan kadang konyol menandakan bahwa ia adalah tokoh yang sangat jenius, yang tidak ada bandingannya dalam sejarah.
Ia banyak menulis puisi / syair dengan tema yang bermacam-macam: pujian (madah), satire (hija'), kehidupan zahud (zuhdiyat), senda gurau (mujuniyat) bahkan Khamriyyat dan Ghazaliyah. Manuskrip (tulisan tangannya) masih ada hingga kini dan tersimpan di perpustakaan Berlin (jerman), Wina (Austria), Leiden, Bodliana dan Mosul (Irak).
2. Abu Al Atahiyah (w. 828 M)
Seorang penyair zuhud sezaman dengan Abu Nawas. Ia terkenal akan kezuhudannya, dengan syair-syairnya ia banak memberikan peringatan-peringatan yang jujur kepada penguasa waktu itu ( khalifah Harun Ar Rasyid), sehingga kadang sang khalifah tersedu-sedu mendengar ajaran yang diberikan lewat sair-sairnya.
3. Abu Tammam (w. 845 M)
Penyair terkemuka di era khalifah Al Ma'mun (putra Harun al Rasyid) dari dinasti Abbasiyyah. Ia banyak melakukan penelitian terhadap syair-syair Arab klasik yang kmudian dibukukan dengan judul Al Hamasa. Usahanya ini kemudian menarik minat penair-penyair Arab lainnya seperti Al Bustury dan lain-lain.
4. Summun (w.913 M)
Nama sebenarnya adalah Abul Hasan Summun AbdullaHamzah Al khawas. Ia merupakan seorang pujangga sufi ang digelari sipecinta, karena tema khutbah dan sajak-sajaknya terutama mengenai cinta mistis atau kerohanian.
5. Abu Firas (abad10 M)
Seorang penyair dan merupakan saudar sepupu penguasa Hamdaniyah di Allepo, Saif al Daulah. Ia banyak memuji kebaikan bangsa Arab yang dapat dibanggakan berkenaan dengan kesatriaan mereka.
Ia sering menyertai berbagai peperangan bersama sepupunya, Saif Al daulah, melawan Romawi, dan pernah ditangkap 2 kali dan dipenjara di Byzantium (Romawi), dan memperoleh pembebasa ketika ada pertukaran tawanan.
Karya syairnya yang terkenal 'Rumiyyat' menggambarkan periode kehidupannyya sebagai seorang tawanan di Bzantium.
6. Abu al Hasan al Badihi (abad 10 M)
Seorang penyair yang produktif dan seorang pengembara. Nama sebenarnya adalah Abu al Hasan Ali ibn Muhammad al badihi. Nama al badihi berarti spontanitas, atau pembuat sesuatu seadanya, membuat dirinya menjadi obyek tertawaan yang tidak dapat dihindari.
Pengaruh kefilsafatan al badihi dapat dilihat dari nasehatnya kepada penair Abu al Salm supaa berbicara alami dan menghilangkan takaluf (mannerism) " Kejarlah arti (ma'na niscaa ekspresi (lafdz) akan mengikutimu."
Ia banyak menulis puisi / syair dengan tema yang bermacam-macam: pujian (madah), satire (hija'), kehidupan zahud (zuhdiyat), senda gurau (mujuniyat) bahkan Khamriyyat dan Ghazaliyah. Manuskrip (tulisan tangannya) masih ada hingga kini dan tersimpan di perpustakaan Berlin (jerman), Wina (Austria), Leiden, Bodliana dan Mosul (Irak).
2. Abu Al Atahiyah (w. 828 M)
Seorang penyair zuhud sezaman dengan Abu Nawas. Ia terkenal akan kezuhudannya, dengan syair-syairnya ia banak memberikan peringatan-peringatan yang jujur kepada penguasa waktu itu ( khalifah Harun Ar Rasyid), sehingga kadang sang khalifah tersedu-sedu mendengar ajaran yang diberikan lewat sair-sairnya.
3. Abu Tammam (w. 845 M)
Penyair terkemuka di era khalifah Al Ma'mun (putra Harun al Rasyid) dari dinasti Abbasiyyah. Ia banyak melakukan penelitian terhadap syair-syair Arab klasik yang kmudian dibukukan dengan judul Al Hamasa. Usahanya ini kemudian menarik minat penair-penyair Arab lainnya seperti Al Bustury dan lain-lain.
4. Summun (w.913 M)
Nama sebenarnya adalah Abul Hasan Summun AbdullaHamzah Al khawas. Ia merupakan seorang pujangga sufi ang digelari sipecinta, karena tema khutbah dan sajak-sajaknya terutama mengenai cinta mistis atau kerohanian.
5. Abu Firas (abad10 M)
Seorang penyair dan merupakan saudar sepupu penguasa Hamdaniyah di Allepo, Saif al Daulah. Ia banyak memuji kebaikan bangsa Arab yang dapat dibanggakan berkenaan dengan kesatriaan mereka.
Ia sering menyertai berbagai peperangan bersama sepupunya, Saif Al daulah, melawan Romawi, dan pernah ditangkap 2 kali dan dipenjara di Byzantium (Romawi), dan memperoleh pembebasa ketika ada pertukaran tawanan.
Karya syairnya yang terkenal 'Rumiyyat' menggambarkan periode kehidupannyya sebagai seorang tawanan di Bzantium.
6. Abu al Hasan al Badihi (abad 10 M)
Seorang penyair yang produktif dan seorang pengembara. Nama sebenarnya adalah Abu al Hasan Ali ibn Muhammad al badihi. Nama al badihi berarti spontanitas, atau pembuat sesuatu seadanya, membuat dirinya menjadi obyek tertawaan yang tidak dapat dihindari.
Pengaruh kefilsafatan al badihi dapat dilihat dari nasehatnya kepada penair Abu al Salm supaa berbicara alami dan menghilangkan takaluf (mannerism) " Kejarlah arti (ma'na niscaa ekspresi (lafdz) akan mengikutimu."
(lanjut............)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar