Seperti halnya matematika, astronomi, geografi sejarah dan ilmu keagamaan yang lainnya, kedokteran adalah cabang ilmu yang sangat erat hubungannya dengan peradaban islam klasik. Banyak pemikir besar dalam bidang ini, dan penemuan-penemuannya sungguh mengagumkan, karena anggapan hampir setiap orang selama ini, bidang kedokteran berasal dari barat. Dokrin-doktrin pembodohan yang selalu kita dapati dari para pengajar di sekolah-sekolah.
Diantara ahli kedokteran dalam peradaban islam klasik, antara lain:
1. Ibn Sina (w. 1037 M)
Seorang dokter terbesar dalam peradaban Islam, dan dianggap sebagai bapak kedokteran Islam (father of doctor). Orang barat menyebut Ibn Sina dengan nama Avicena.
Ibn Sina adalah orang jenius yang serba bisa dan banyak meninggalkan jejak yang tak ternilai dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Karyanya meliputi kedokteran,, logika filasafat, matematika, fisika, astrolologi, teologi, farmasi, geologi, etika, politik, tafsir, kesusatraan dan musik.
Ibn Sina adalah manusia karier, produktifitasnya sangat mengagumkan, meskipun ia hidup dalam kondisi politik yang labil, yang kadang memaksanya mengungsi dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Ia adalah dokter yang mempunyai reputasi dalam praktek, dan terbesar dalam teori kedokteran pada abad pertengahan. dan dialah yang pertama kali menunjukan bahwa udara sebagai penghantar penular penyakit (airborne diseasses).
Karya tulisnya kita Al Qanun fi ath thibb (Canon of Medicine), telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin beberapa kali, dan dianggap sebagai sumber medis paling penting baik di timur maupun di barat selama 5 abad (awal abad ke 11 Masehi s/d abad 17 Masehi). dalam abad ke-16 M kitab ini sangat terkenal di eropa, dan masih digunakan hingga abad ke-19 M.
Kitab Al Qanun karya Ibn Sina
2. Abul Qosim az zahrawi (w. 1013 M)
Seorang dokter jenius dan berbakat, dan dikatakan sebagai ahli bedah terbesar dalam peradaban Islam dan abad pertengahan. Ia adalah seorang ahli dalam teori pengobatan dan ppelopor bedah telinga untuk mengembalikan pendengaraan. Orang barat menyebutnya sebagai Abul Casis atau Alsa Baravius.
Ia juga dikenal penemuannya dalam menciptakan alat (instrumen) bedah. Dan karya tulisnya, kitab Al tashrif Liman Arjasa Anit Ta'lif, menguraikan secara lengkap tentang ilmu bedah. Buku ini telah diterjemahkan dan ke dalam bahasa latin oleh Gerad De Cremona dan diterbitkan di Venice (italia) pada tahun 1497 M, di stassburg (jerman) pada tahun 1532 M, di basle Swiss (1541 M), dicetak di Oxford tahun 1778 M, dan diterjemahkan dalam bahasa provensa (prancis selatan) dan bahasa ibrani.
Gbr. Peralatan bedah Az zahrawi
3. Ibn Zakaria ar razi (w. 313 H/ 925 M)
Salah seorang dokter terbesar dalam peradaban Islam, terbesar dalam bidang klinik, dan merupakan yang terbesar dizamannya. Ia di barat dikenal dengan nama Rhazes.
Disamping dalam bidang kedokteran, reputasinya dikenal juga sebagai pakar kimia, dan juga filsafat. Karya-karyanya meliputi kedokteran, kimia, fisika, matematika, astronomi, filsafat, teologi dan musik.
Pengaruh Ar razi di barat sangat besar sekali. dalam bidang kedokteran ia memberi sumbangan terhadap ginekologi, obstetri, dan oftalmology, juga menyangkut penyakit-penyakit timur pada umumnya, seperti kencing batu dan sakit ginjal. Reputasinya dikenal juga sebagai ahli bedah, dan dianggap orang yang pertama kali menemukan seton. Ia juga orang yang pertama memperkenalkan usus binatang sebagai benang penjahit luka untuk operasi bedah, dan orang yang pertama mengenal reaksi pupil terhadap cahaya. Disamping itu, ia adalah orang yang pertama mendiagnosis cacar dan membedakannya dengan campak, memperkenalkan metode semacam tusuk jatum (ia menggunakan besi runcing yang dipanaskan dengan minyak cendana), menggunakan kayu penjepit untuk patah tulang, dan pengobatan panas dingin.
Karya-karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa barat. Kitab Al thibb Al mansuri (Liber al mansoris), telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan diterbitkan di Milan ( akhir abad 15 M), dan juga diterjemahkan ke dalam bahasa-bahas eropa lainnya. Kitab A Judari wal Hasbah (Kitab tentang cacar dab campak) telah diterjemahkan oleh Grenhill dengan judul A traetise on Small Pox and Measle (London, 1948M). Demikian juga Kitab Al Hawi , telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin tahun 1279 M dengan judul Continens.
4. Ali ibn Abbas Al Majusi (w. 994 M)
Seorang dokter di era dinasti Buwaihi yang terkenal, direktur rumah sakit "adhud al daulah. Ia di barat dikenal dengan nama Haly Abbas.
Ia adalah tokoh kedokteran yang paling terkenal dizamannya setelah Ibn Zakaria Ar Razi. Buku karyanya Kitab al Maliki ( dibarat dikenal dengan nama Liber Regis) merupakan buku yang sangat populer dalam bidang kedokteran sampai beredarnya buku Al Qanun karya Ibn Sina.
Kitab Al maliki, karyanya telah diterjemahkan oleh Cantantinus Africanus, da bagian mengenai pembedahan digunakan di sekolah Salerno. Stephanus dari pisa menterjemahkannya ke dalam bahasa latin, dan dicetak di Venesia (1492 M) dan lions (1523 M). Pada tahun 1877 M, Dr. P. De Koning dari prancis menterjemahkan ke dalam bahasa prancuis, dan bagian anatomi telah diterbitkan di Leiden pada tahun 1903 M, dan diberi judul Troistraites d'anatomie arabies.
5. Ibn Juljul (w. 384 H/ 994 M)
Seorang dokter dan penullis biografi (riwayat hidup) kedokteran yang terkenal, kelahiran Cordoba Andalusia (spanyol Islam). karyanya yang terpenting adalah Thabaqat al athiba wa al hukama (sejarah para dokter dan fuqaha / ahli hukum) menulis sejarah kdokteran dan kaum fuqaha dalam dunia Islam.
6. Ibn Zuhr (w. 1162 M)
Seorang dokter terkenal asal Andalusia (Spanyol Islam). Di barat Ibn Zuhr dikenal dengan nama Avenzoar.
Ibn Zuhr adalah salah seorang dokter yang paling berpengaruh dalam bidang kedokteran di eropa. Dalam bidang kedokteran ini, ia mengkombinasikan antara metode pemeriksaan pengobatan serta metode pencegahan penyakit. Ia menemukan tumor mediastinal, gejala abses (pembengkakan) selaput jantung, kelumpuhan pangkal tenggorok dan melakukan pembahasan tentang pengikisan usus. Dan bukunya ang berjudul At Taisir fi al mudawah wa at tadbir (Practical manual of treatment and diet), banyak membahas tentang diet.
Diantara ahli kedokteran dalam peradaban islam klasik, antara lain:
1. Ibn Sina (w. 1037 M)
Seorang dokter terbesar dalam peradaban Islam, dan dianggap sebagai bapak kedokteran Islam (father of doctor). Orang barat menyebut Ibn Sina dengan nama Avicena.
Ibn Sina adalah orang jenius yang serba bisa dan banyak meninggalkan jejak yang tak ternilai dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Karyanya meliputi kedokteran,, logika filasafat, matematika, fisika, astrolologi, teologi, farmasi, geologi, etika, politik, tafsir, kesusatraan dan musik.
Ibn Sina adalah manusia karier, produktifitasnya sangat mengagumkan, meskipun ia hidup dalam kondisi politik yang labil, yang kadang memaksanya mengungsi dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Ia adalah dokter yang mempunyai reputasi dalam praktek, dan terbesar dalam teori kedokteran pada abad pertengahan. dan dialah yang pertama kali menunjukan bahwa udara sebagai penghantar penular penyakit (airborne diseasses).
Karya tulisnya kita Al Qanun fi ath thibb (Canon of Medicine), telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin beberapa kali, dan dianggap sebagai sumber medis paling penting baik di timur maupun di barat selama 5 abad (awal abad ke 11 Masehi s/d abad 17 Masehi). dalam abad ke-16 M kitab ini sangat terkenal di eropa, dan masih digunakan hingga abad ke-19 M.
Kitab Al Qanun karya Ibn Sina
2. Abul Qosim az zahrawi (w. 1013 M)
Seorang dokter jenius dan berbakat, dan dikatakan sebagai ahli bedah terbesar dalam peradaban Islam dan abad pertengahan. Ia adalah seorang ahli dalam teori pengobatan dan ppelopor bedah telinga untuk mengembalikan pendengaraan. Orang barat menyebutnya sebagai Abul Casis atau Alsa Baravius.
Ia juga dikenal penemuannya dalam menciptakan alat (instrumen) bedah. Dan karya tulisnya, kitab Al tashrif Liman Arjasa Anit Ta'lif, menguraikan secara lengkap tentang ilmu bedah. Buku ini telah diterjemahkan dan ke dalam bahasa latin oleh Gerad De Cremona dan diterbitkan di Venice (italia) pada tahun 1497 M, di stassburg (jerman) pada tahun 1532 M, di basle Swiss (1541 M), dicetak di Oxford tahun 1778 M, dan diterjemahkan dalam bahasa provensa (prancis selatan) dan bahasa ibrani.
Gbr. Peralatan bedah Az zahrawi
3. Ibn Zakaria ar razi (w. 313 H/ 925 M)
Salah seorang dokter terbesar dalam peradaban Islam, terbesar dalam bidang klinik, dan merupakan yang terbesar dizamannya. Ia di barat dikenal dengan nama Rhazes.
Disamping dalam bidang kedokteran, reputasinya dikenal juga sebagai pakar kimia, dan juga filsafat. Karya-karyanya meliputi kedokteran, kimia, fisika, matematika, astronomi, filsafat, teologi dan musik.
Pengaruh Ar razi di barat sangat besar sekali. dalam bidang kedokteran ia memberi sumbangan terhadap ginekologi, obstetri, dan oftalmology, juga menyangkut penyakit-penyakit timur pada umumnya, seperti kencing batu dan sakit ginjal. Reputasinya dikenal juga sebagai ahli bedah, dan dianggap orang yang pertama kali menemukan seton. Ia juga orang yang pertama memperkenalkan usus binatang sebagai benang penjahit luka untuk operasi bedah, dan orang yang pertama mengenal reaksi pupil terhadap cahaya. Disamping itu, ia adalah orang yang pertama mendiagnosis cacar dan membedakannya dengan campak, memperkenalkan metode semacam tusuk jatum (ia menggunakan besi runcing yang dipanaskan dengan minyak cendana), menggunakan kayu penjepit untuk patah tulang, dan pengobatan panas dingin.
Karya-karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa barat. Kitab Al thibb Al mansuri (Liber al mansoris), telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan diterbitkan di Milan ( akhir abad 15 M), dan juga diterjemahkan ke dalam bahasa-bahas eropa lainnya. Kitab A Judari wal Hasbah (Kitab tentang cacar dab campak) telah diterjemahkan oleh Grenhill dengan judul A traetise on Small Pox and Measle (London, 1948M). Demikian juga Kitab Al Hawi , telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin tahun 1279 M dengan judul Continens.
4. Ali ibn Abbas Al Majusi (w. 994 M)
Seorang dokter di era dinasti Buwaihi yang terkenal, direktur rumah sakit "adhud al daulah. Ia di barat dikenal dengan nama Haly Abbas.
Ia adalah tokoh kedokteran yang paling terkenal dizamannya setelah Ibn Zakaria Ar Razi. Buku karyanya Kitab al Maliki ( dibarat dikenal dengan nama Liber Regis) merupakan buku yang sangat populer dalam bidang kedokteran sampai beredarnya buku Al Qanun karya Ibn Sina.
Kitab Al maliki, karyanya telah diterjemahkan oleh Cantantinus Africanus, da bagian mengenai pembedahan digunakan di sekolah Salerno. Stephanus dari pisa menterjemahkannya ke dalam bahasa latin, dan dicetak di Venesia (1492 M) dan lions (1523 M). Pada tahun 1877 M, Dr. P. De Koning dari prancis menterjemahkan ke dalam bahasa prancuis, dan bagian anatomi telah diterbitkan di Leiden pada tahun 1903 M, dan diberi judul Troistraites d'anatomie arabies.
5. Ibn Juljul (w. 384 H/ 994 M)
Seorang dokter dan penullis biografi (riwayat hidup) kedokteran yang terkenal, kelahiran Cordoba Andalusia (spanyol Islam). karyanya yang terpenting adalah Thabaqat al athiba wa al hukama (sejarah para dokter dan fuqaha / ahli hukum) menulis sejarah kdokteran dan kaum fuqaha dalam dunia Islam.
6. Ibn Zuhr (w. 1162 M)
Seorang dokter terkenal asal Andalusia (Spanyol Islam). Di barat Ibn Zuhr dikenal dengan nama Avenzoar.
Ibn Zuhr adalah salah seorang dokter yang paling berpengaruh dalam bidang kedokteran di eropa. Dalam bidang kedokteran ini, ia mengkombinasikan antara metode pemeriksaan pengobatan serta metode pencegahan penyakit. Ia menemukan tumor mediastinal, gejala abses (pembengkakan) selaput jantung, kelumpuhan pangkal tenggorok dan melakukan pembahasan tentang pengikisan usus. Dan bukunya ang berjudul At Taisir fi al mudawah wa at tadbir (Practical manual of treatment and diet), banyak membahas tentang diet.
(by, Adeng Lukmantara
Sumber: Ringkasan dari berbagai buku & artikel di Interner)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar