ABU YAKUB AL KINDI (185-252 H/ 801-866M)
Seorang filsuf muslim pertama, karena itu
kemudian ia dinggap sebagai bapak filsuf muslim. Ia seorang jenius yang
ensiklopedis. Oleh Cardan (filsuf zaman renaisans), ia dianggap sebagai satu
diantara 12 ilmuwan yang cerdik dan halus di abad pertengahan.
Ia hidup di zaman dinasti Abbasiyah sedang
berada pada masa keemasan (pada masa pemerinthan Al amin, Al Ma’mun, Al
Mu’tasim, Al Watsiq dan al Mutawakil.). Melalui lembaga Al Hikmah, ia mulai
dikenal sebagai filsuf dan juga penterjemah yang mahir, disamping seorang
saintis yang ensiklopedis.
Al Kindi adalah seorang ensikopedis yang
memberikan sumbangan yang tak ternilai terhadap perkembangan matematika,
astrologi, astronomi, fisika, oftik, musik, pengobatan, farmasi, filsafat dan
logika. Ia menulis tidak kurang dari 265 karya
Al Kindi adalah orang yang pertama kali
membentangkan jalan filsafat dalam peradaban Islam klasik. Al
Kindi adalah orang yang tidak pernah ragu mengajak khalayak mencari kebenaran
dari sumber manapun kendati berasal dari bangsa-bangsa jauh dan berbeda dengan
kita. Sebab, tak ada yang lebih berharga bagi para pencari kebenaran.
Diantara karya
karyanya, antara lain: Kitab Al
Kindi Ila Al Mu’tashim Billah Fi Al Falsafah Al ula (Surat Al Kindi
kepada Mu’thasim Billah tentang filsafat pertama), Maqalah fi al Aql (Pembahasan tentang akal), Kitab Al Falsafah Al Dakhilat Wa Al masa’il
Al Manthiqiyyah Wa Al Muqtashah Wa Ma Fawqa Al Thabi’iyyah, tentang
filsafat yang di perkenalkan dan masalah-masalah logika dan musykil, serta
metafisika. Dan lain-lain.
AHMAD IBN AL THAYYIB AL SARAKHSI (786 H-899 M)
Murid dari ilmuwan Al Kindi. Ia merupakan
penulis produktif karya-karya filsafat dan sastra. Tidak satupun dari
karya-karyanya yang terselamatkan, dan tidak mempunyai bukti langsung tentang
murid-muridnya.
AL FARABI (257- H / 870-950 M)
Seorang ensiklopedi hidup yang menguasai semua
pemikiran ilmu di zamannya. Ia ahli dalam politik ekonomi dan pencipta alat
musik Al Qanun yang kemudian berkembang di barat menjadi piano. Dalam bidang
filsafat, ia adalah seorang filsuf muslim pertama yang sangat sistematis dalam
membangun dasar-dasar Neo-Platonisme.
Ia seorang penulis produktif. Dalam daftar yang
disusun Kifti dan Ibn Abi Saibah, karangannya mencakup 17 komentar, 15 risalah,
dan 600 buku mengenai berbagai cabang ilmu pengetahuan.
Ia adalah orang yang serba bisa dan menguasai
berbagai pemikiran dizamannya, sehingga ia bagaikan ensiklopedia hidup. Dalam
kehidupannya ia adalah seorang sufi sejati. Ia selalu menggunakan jubah Turki
ke manapun ia pergi. Hidupnyapun sangat zuhud (sederhana) dan tidak teretarik
pada kemewahan. Meskipun tunjangannya sangat besar sekali, tetapi ia hanya mau
menerima secukupnya untuk sehari-harinya. Ia juga sangat gemar membaca dan
mengarang. Konon membaca dan menulisnya sering dilakukannya di bawah sinar
lampu penjaga malam. Ia juga menguasai 70 bahasa dengan baik.
Dalam bidang filsafat, ia dikenal sebagai filsuf
terkemuka dizamannya. Dalam bidang filsafat ini ia lebih mementingkan
masalah-masalah kemanusiaan seperti akhlaq, kehidupan intelektual dan politik.
Ia mendefinisikan filsafat sebagai al
Ilmu bil maujudaat bima hiya al maujudaat, yang berarti suatu ilmu
yang menyelidiki hakekat sebenarnya dari segala yang ada ini.
ABU SULAIMAN AL MAQDISI (abad 10 M)
Salah seorang penulis ikhwan al shafa (sincere Brethren), suatu perkumpulan ilmiyah, dan menjadi salah seorang pimpinannya,
Artikel tentang Abu Sulaiman al Maqdisi dalam Shiwan
al Hikmah menganggap 51 risalah yang berjudul The Epistles of
The Sincere Brethren (Rasail Ikhwan al Shafa) berasal dari Al Maqdisi.
IBN SINA
Seorang ensikloedis, ahli kedokteran dan filsuf
yang terkenal, pembangun filsafat peripatetis dalam peradaban Islam.
Karya-karyanya meliputiberbagai bidang keilmuan yang sangat berpengaruh
terhadap intelektual dibelakangnya.
HAMID AL DIN AL KIRMANI (w. 412 H/ 1021 M)
Seorang filsuf terkemuka di zaman dinasti
Fatimiyah di Mesir. Dalam karya-karyanya ia menyejajarkan pembahasan mengenai
ucapan dan bahasa dengan uraiannya mengenai konsep tuhan dan tauhid. Diantara karyanya: Ar Risalah al Durriyyah dan Rahat al ‘Aql
IBN MUHAMMAD AL LUKARI AL MARWAZI (Abad 11 M)
Pendukung utama filsafat Ibn Sina (filsafat
Perpatetis). Ia merupakan murid dari Bahmanyar (murid langsung Ibn Sina).
Lukari mendidik seluruh generasi bari filsuf
peripatetis yang rajin dan tekun membaca karya Ibn Sina dan memberikan komentar
secara ekstensif atas karya-karyanya.
IBNU BAJJAH (475-533 H / 1082-1138 M)
Seorang filsuf, komentator Aristoteles, penyair
juga komponis (ahli dalam musik) asal Andalusia (Spanyol).
Ibn Bajjah adalah orang yang berpengetahuan luas
dan mahir dalam berbagai ilmu. Ia menguasai sastra, tatabahasa, dan filsafat
kuno, seorang komentator karya-karya Aristoteles, ahli fisika, dan ahli musik.
Ia juga ahli teori dan praktek ilmu-ilmu matematika, terutama astronomi dan
musik, mahir dalam ilmu pengobatan, dan tekun dalam studi-studi spekulatif
seperti logika, filsafat alam, dan metafisika. Ia menyandarkan filsafat dan
logikanya pada karya-karya Al Farabi dengan memberikan sejumlah
tambahan-tambahan.
Filsafatnya di mulai dengan suatu asumsi bahwa
materi itu tidak dapat bereksistensi tanpa adanya bentuk, sedangkan bentuk bisa
bereksistensi dengan sendirinya, tanpa harus ada materi, pernyataan tersebut
menurutnya salah. Menurut Ibnu bajjah materi dapat bereksistensi tanpa harus
ada bentuk, ia menyatakan bahwa bentuk pertama merupakan suatu
bentuk abstrak yang bereksistensi dalam materi yang dikatakan sebagai tidak
mempunyai bentuk.
IBNU TUFAIL (506-581 H / 1110- 1185 M)
Seorang dokter, filsuf, ahli matematika yang
sangat terkenal pada zaman daulah Muwahidun di Andalusia (Spanyol). dibarat di
kenal dengan nama Abu Bacer.
Ibnu Thufail
mempunyai kedudukan penting dalam perkembangan filsafat didunia Islam barat,
karena posisinya sebagai penjelas dan pelanjut Ibn Bajjah dan perambah jalan
untuk Ibn Rusyd (Ibn Bajjah mendekatkan filsafat diri Yunani dari timur,
sedangkan Ibnu Rusyd mengantarkannya ke barat setelah diberi muatan Islam).
Menurutnya ada 2 jalan untuk mengenal tuhan,
yaitu dengan jalan akal (falsafah) atau dengan jalan sya’riat. Kedua jalan itu
tidak bertentangan, karena akhir dari filsafat adalah mengenal tuhan. Tujuan
filsafat adalah bagaimana memperoleh kebahagiaan dengan jalan berhubungan
dengan akal faal melalui pemikiran. Ada 2 jalan untuk memperoleh kebahagiaan
yaitu pertama jalan tasauf batin seperti yang dibela Al Ghazali, dan jalan
pemikiran dan perenungan, seperti yang ditempuh Al Farabi.
IBNU RUSYD (520-595 H / 1126-1198 M)
Seorang filsuf terkemuka (pemuka Averoisme),
ahli hukum (fiqih) Maliki, seorang dokter, perintis ilmu jaringan (histologi)
dan berjasa dalam penelitian pembuluh darah. Di barat ia dikenal dengan
nama Aveross dan ajaran filsafatnya dinamakan Averoisme.
Lahir di Cordova, Andalusia (Spanyol sekarang)
dari keluarga yang terkenal alim dalam ilmu fiqih di Andalusia
Ia terkenal
sebagai orang
yang sangat taat beragama dan salah seorang ahli hukum (fiqih) ternama, ia juga
tekun belajar, tiada hari tanpa baca dan menulis. Dalam hidupnya hanya 2 malam
yang dilewatinya tidak membaca dan menulis yaitu malam ketika ayahnya meninggal
dan malam perkawinannya.
Ibn Rusyd adalah salah satu tokoh penting
filsuf muslim yang memberi konstribusi sangat besar bagi gerakan renaisans dan
pencerahan di Eropa. Ia merupakan inspirator gerakan renaisans awal eropa. Ia
memainkan peranan penting dalam mempromosikan independensi akal pikiran, dokrin
yang oleh Imanuel Kant (w. 1804 M) kemudian dianggap sebagai inti dari
Aufklarung (pencerahan). Seperti kita ketahui, sejarah pemikiran dan filsafat
barat sering menganggap Imanuel kant sebagai puncak dari era pencerahan yang
terjadi di Eropa pada abad 18 M.
Ibn Rusyd adalah model bagi independensi akal
pikiran sekaligus model bagi keberanian berpikir, khususnya dalam melawan
pemikiran yang terlembagakan dalam instutusi agama. Keberaniannya mengkritik
kemapanan otoritas kaum agama menginspirasi orang-orang Eropa abad ke 13 dan 14
M melakukan hal yang sama kepada kekuasaan gereja yang saat itu sangat
mendominasi hampir seluruh aspek kehidupan mereka.
(lanjut)
(By Adeng
Lukmantara
Sumber: Dari
berbagai bku & artikel di Internet)