Daftar Blog Saya

Sabtu, 27 Juni 2015

MENGENAL BUKTI BUKTI ILMIYAH AYAT AYAT AL QUR’AN

Banyak sekali ayat ayat Al ur'an yang menyuruh kita untuk berpikir atau memperhatikan di sekeliling kita:

Diantara Firman Allah tersebut, terdapat dalam Al Qur'an, sebagai berikut:

Qs. Adz-Dzariyat: 20
‘Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?’ (adz-Dzariyat: 20)

A. Ayat Ayat  Al Qur'an Tentang Angkasa

1. Garis Edar Tata Surya



Banyak sekali ayat ayat yang menceritakan bahwa tata surya (matahari, planet, satelit dan benda lainnya) bergerak dalam garis edarnya masing masing. Diantaranya QS Al Anbiya:33, QS Yaa Siin: 38-40 dan lainnya.
QS Al Anbiya:33, 
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)

QS Yaa Siin: 38-40 
“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)
“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin: 39)
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)
Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini.  Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.
Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.


2. Mawar Merah di Angkasa

Dalam Qur’an surat Ar Rahman ayat 37, Allah berfirman:
"Maka ketika langit (bintang/tata surya) terbelah (meledak) lalu menjadilah ia mawar merah yang berkilat seperti minyak" (Ar-Rahman: 37)

Para ilmuwan NASA setelah mengamati ledakan dari bintang menemukan fenomena ini. Apabila sebuah bintang telah habis masanya kemudian meledak dan mati, maka sisa ledakan bintang tersebut akan berevolusi menjadi kumpulan gas yang disebut nebula.

Belum lama ini Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA mengambil gambar nebula menggunakan teleskop Hubble. Dan ini adalah salah satu nebula paling kompleks yang pernah dilihat, NGC 6543, yang dijuluki 'Nebula Mata Kucing (Cat Eye Nebula).

Nebula ini diperkirakan baru berusia 1.000 tahun. Apabila perhatikan lebih lanjut, nebula ini lebih cocok disebut sebagai nebula mawar merah dari pada mata kucing karena bentuknya menyerupai bunga mawar merah.


B.  Tentang Manusia
1. Tentang Penciptaan Manusia


  Banyak sekali ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang penciptaan Manusia. Diantaranya dalam Al Qur’an surat Az Zumar ayat 6. Dalam ayat ini dijeaskan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibunya dalam tiga tahapan.

Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”(QS Az Zumar: 6)
Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu. Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga kegelapan). Alquran menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap.
Tahap-tahap itu, pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan.
Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.
Ketiga tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.
2. Jenis kelamin
Dalam Al Qur’an surat An Najm ayat 45-46, Allah berfirman:
Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Dulu masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal dari wanita. Tetapi  menurut Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y.


3. Sidik jari
 Dalam Al Qur’an surat Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
QS Al Qiyamah ayat 3-4:
“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”
Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.

C. Tentang Gunung
Dalam Al Qur’an dijelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat di antaranya dalam surat Al Anbiyaa ayat 21 dan surat An Naba’ ayat 6-7. Gunung diibaratkan sebuah paku yang menjadikan lembaran kayu tetap saling menyatu.
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.” (QS Al Anbiya:31)
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?,” (QS An Naba’: 6-7)

Gunung tidak hanya memperindah pemandangan. Dikaji dari ilmu geologi, gunung berfungsi sebagai penyeimbang bumi dari goncangan. Gunung  muncul karena tumbukan lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip ke bawah sedangkan  lempengan yang lemah melipat ke atas membentuk dataran tinggi dan gunung.

D. Tentang Hujan
Banyak ayat Al Qur'an yang membicarakan tentang hujan. Diantaranya tentang proses terjadinya hujan telah diungkapkan dalam Al Qur’an 30: 48
“Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira” (Al Qur’an, 30:48)


Proses terbentuknya hujan masih merupakan misteri besar bagi orang-orang dalam waktu yang lama. Baru setelah radar cuaca ditemukan, bisa didapatkan tahap-tahap pembentukan hujan.


E. Ayat Ayat Tentang Lautan
Lautan sering disebutkan di dalam kita suci Alquran. Pada saat itu para peneliti menemukan fenomenna fenomena yang telah diungkapkan dalam al qur’an tentang lautan.

1. Dasar Lautan Yang Gelap 
Dalam  Al Qur’an surat An Nur: 40, dijelaskan bahwa dasar laut gelap gulita.
 “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS An Nuur: 40).
Manusia tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40 meter tanpa peralatan khusus. Dalam sebuah buku berjudul Oceans juga dijelaskan, pada kedalaman 200 meter hamper tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman  1000 meter  tidak terdapat cahaya sama sekali.

Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih. 
2. Dua Lautan yang Tidak Saling Bercampur








3. Api Dalam Lautan

Pada saat itu para peneliti menemukan bahwa ada sebuah lautan yang didalamnya terdapat api yang berkobar, namun banyaknya air laut tidak mampu memadamkan api, begitu juga panasnya api tersebut tidak mampu membuat air laut mendidih.



F. Ayat Ayat Tentang Logam
1. Tentang Besi
Setidaknya ada sekitar 9 ayat Al Qur’an yang menceritakan tentang besi, diantaranya QS Al Hadiid ayat 25, QS An-Nahl ayat 81 dan lainnya.
Dalam QS Al Hadiid ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan besi yang memiliki kekuatan hebat dan memiliki banyak manfaat bagi manusia.
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.” (QS Al Hadiid ayat 25)
Dalam ayat ini, kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara kiasan kata “anzalnaa” menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.
Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, maka diperoleh arti bahwa besi diturunkan dari langit. Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat itu. Partikel besi tidak berasal dari bumi melainkan berasal dari benda-benda luar angkasa.
G. Tentang Waktu
1. Hukum Relatifitas Waktu
Beberapa ayat dalam Alquran juga telah megisyaratkan adanya relativitas waktu, di antaranya dalam Alquran surat Al Hajj: 47, surat As Sajdah: 5, surat Al Ma’aarij: 4, dan lain lain.
 Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4)

Beberapa ayat Alquran lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara berbeda, waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.
Dan teori relatifitas tentang waktu baru ditemukan oleh Albert Einstein pada awal abad 20 M. Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Waktu dapat berubah sesuai dengan keadaannya.

(Sumber: www.dream.co.id, www.eramuslim.com,www.republika.co.id,  dll)


MENGENAL DETIK KABISAT

Tanggal 30 Juni 2015 terjadi penambahan waktu 1 detik. Jika 1 hari sama dengan 24 jam, maka pada tanggal 30 juni 2015 menjadi 24 jam 1 detik. Penambahan 1 detik tersebut ditambahkan setelah jam 23.59.59 supaya waktu di bumi sama persis dengan jam atom.

Jam Atom


Jam atom adalah pengukur wakt dengan keakurata tingkat tinggi yang dipakai untuk perhitungan waktu teknologi canggih, seperti radio, dan internet. Jam ini menjai pengukur waktu harian bumi kedua setelah rotasi bumi itu sendiri


Mengapa Detik Kabisat Diperlukan ?

Permasalahan di bumi saat putaran bumi yang cenderung melambat akibat berbagai faktor alam seperti gaya tarik planet (termasuk bulan dan matahari), pergerakan lempeng bumi gempa, gunung eletus dan melelehnya es di kutub. Hal ini mnegakibatkan bumi melambat lebih lambat 2,5 mili detik per hari sejak tahun 1820 M. Imbasnya pada tahun 1972 lalu jam atom lebih cepat 10 detik dari rotasi bumi.

Karena itu untuk mengkonvensasi melambatnya perputaran bumi, para ilmuwan memandang perlu menambahkan detik kabisat di jam duniaselama beberapa kali, dan waktu yang biasa dipilih adalah pertengahan tahun atau akhir bulan juni 2015.

Singkatnya perputaran bumi semakin lambat sehingga hari itu (tanggal 30 juni 2015) tidak lagi mempunyai 86.400 detik, tetapi 86.401 detik.

(sumber: Dream.co.id)

Sabtu, 06 Agustus 2011

MENGENAL PAKAR PENDIDIKAN DALAM PERADABAN ISLAM KLASIK

BURHANUDDIN AZ ZARNUBI (w. 600 H / 1203 M)

 Murid harus berpikir sebelum membicarakan ilmu secara detail, karena untuk dapat memahami, kita harus berpikir. Untuk berpikir kita harus mengkajinya. Ketelitian adalah kunci untuk memahami ilmu pengetahuan. Jangan meninggalkan satu pokok persoalan untuk beralih kepada persolan lainnya, sebelum persoalan tersebut di kuasai.” (Az Zarnubi)

Burhanuddin Az Zarnubi adalah seorang ahli dalam pendidikan yang terkenal, pengarang kitab Ta’lim al Muta’allim (On Teaching The Pupil).

Az Zarnubi merupakan ahli dalam pendidikan dan tasauf, ia memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang fiqih dn ilmu kalam disertai jiwa sastra yang halus dan mendalam, seseorang telah memperoleh akses / peluang yang tinggi untuk masuk ke dunia tasauf.

Ta’lim al Muta’allim (On Teaching The Pupil) atau lengkapnya Ta’lim al Muta’allim Thuruq al Ta’allum. Merupakan buku tentang pendidikan yang terkenal. Dalam buku ini terkandung materi; hakekat nilai pendidikan dan hukum, seperti: tujuan belajar, seleksi subyek, profesor, teman sekolah, keta’atan pada guru, penghormatan terhadap ilmu pengetahuan dan orang yang berilmu, aplikasi, keteguhan hati, kerajinan, permulaan, kekuasaan, dan persiapan pelajaran, juga dibahas mengeni konsentrasi, kasih sayang, nasehat, pencarian pengetahuan, keshahihan, hal-hal yang menyebabkan ingat dan lupa dan hal-hal yang memperkuat rohani dan jasmani yang diberikan Tuhan.

Buku ini dipelajari dihampir seluruh pesntren tradisionl di Indonesia. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Italia oleh H. Reland, dengan judul Enchiridion Studiosi (tahun 1709 M), juga ke dalam bahasa yang sama pada tahun 1838 oleh Caspari.


IBN JAMA’AH (639-733 H / 1241-1333 M)

Seorang ahli hukum (fiqih), pernah menjadi hakim, dan terkenal pula dalam bidang pendidikan.

Lahir di Hamwa, Mesir dan meninggal di Qirafah, Mesir. Setelah mendapat pendidikan dari ayahnya, ia kemudian mengembara ke kota-kota di negeri Mesir dan Suriah.

Sebagai seorang ahli hukum Islam (fiqih) sehingga sebagian masa hidupnya ia habiskan untuk melaksanakan tugasnya sebagai hakim di Syam dan di Mesir. Ia juga mengajar di Madrasah di Qimyariyah, sebuah lembaga pendidikan yang dibangun oleh Ibn Thulun di Damaskus dalam waktu yang cukup lama.

Karyanya Tadzkirat as Sami’ wa al Mutakallim fi Adab al Alim wa Al muta’allim (A Memorandum for Student and Lecturers on The Responsibilites of The Teacher and The Pupil). Buku ini ditulis pada tahun 1273 M, yang membahas topik-topik pendidikan, seperti cara-cara belajar, hubungan antara guru dan murid dikelas, tingkah laku guru-murid serta murid-guru, dan aturan atau etika dalam kehidupan asrama di sekolah.


MUSTAWFI (1281-1340 M)

Penulis kitab Nuzhatul Qulub (Delight of The Hearts). Buku ini merupakan karya ensiklopedis ilmiyah kosmografika, yang penulisannya menggunakan bahasa Persia. Buku ini meliputi 5 bagian, diantaranya, yakni bagian kedua yang membahas pendidikan. Didalamnya secara khusus dibicarakan tentang manusia, unsur-unsurnya, kualitas moralnya, dan sebagainya.


IBN ATIYYAH (Abad 16 M).

Salah seorang ahli pendidikan, penulis kitab Al Amirud Daris fil Ahkamil Muta’alliqati bil Madaris (Forgeten facts on the administration of school / Yang terlupakan dari keadministrasian sekolah). Dalam buku ini ia mengajukan beberapa tanggung jawab pelajar / mahasiswa, guru, dan kewajiban profesional mereka saat berada di sekolah.


TAJUDDIN IBN ZAKARIA AL UTSMANI (1050 H / 1640 M)

Seorang ahli pendidikan, penulis kitab Adabul Muridin ( On The Responsibility of Student / Adab Murid). Dalam buku ini ia membicarakan 11 syarat pengajaran yang baik, 11 prinsip tentang efisiensi dalam belajar, dan 12 aturan tingkah laku bagi para guru.



(lanjut...)


(by, Adeng Lukmantara
Sumber: Ringkasan dari berbagai buku & artikel di Interner)

Jumat, 05 Agustus 2011

MENGENAL AHLI FILSAFAT DALAM PERADABAN ISLAM

ABU YAKUB AL KINDI (185-252 H/ 801-866M)

Seorang filsuf muslim pertama, karena itu kemudian ia dinggap sebagai bapak filsuf muslim. Ia seorang jenius yang ensiklopedis. Oleh Cardan (filsuf zaman renaisans), ia dianggap sebagai satu diantara 12 ilmuwan yang cerdik dan halus di abad pertengahan.
Ia hidup di zaman dinasti Abbasiyah sedang berada pada masa keemasan (pada masa pemerinthan Al amin, Al Ma’mun, Al Mu’tasim, Al Watsiq dan al Mutawakil.). Melalui lembaga Al Hikmah, ia mulai dikenal sebagai filsuf dan juga penterjemah yang mahir, disamping seorang saintis yang ensiklopedis.

Al Kindi adalah seorang ensikopedis yang memberikan sumbangan yang tak ternilai terhadap perkembangan matematika, astrologi, astronomi, fisika, oftik, musik, pengobatan, farmasi, filsafat dan logika. Ia menulis tidak kurang dari 265 karya

Al Kindi adalah orang yang pertama kali membentangkan jalan filsafat dalam peradaban Islam klasik. Al Kindi adalah orang yang tidak pernah ragu mengajak khalayak mencari kebenaran dari sumber manapun kendati berasal dari bangsa-bangsa jauh dan berbeda dengan kita. Sebab, tak ada yang lebih berharga bagi para pencari kebenaran.

Diantara karya karyanya, antara lain: Kitab Al Kindi Ila Al Mu’tashim Billah Fi Al Falsafah Al ula (Surat Al Kindi kepada Mu’thasim Billah tentang filsafat pertama), Maqalah fi al Aql (Pembahasan tentang akal), Kitab Al Falsafah Al Dakhilat Wa Al masa’il Al Manthiqiyyah Wa Al Muqtashah Wa Ma Fawqa Al Thabi’iyyah, tentang filsafat yang di perkenalkan dan masalah-masalah logika dan musykil, serta metafisika. Dan lain-lain.


AHMAD IBN AL THAYYIB AL SARAKHSI (786 H-899 M)

Murid dari ilmuwan Al Kindi. Ia merupakan penulis produktif karya-karya filsafat dan sastra. Tidak satupun dari karya-karyanya yang terselamatkan, dan tidak mempunyai bukti langsung tentang murid-muridnya.


AL FARABI (257- H / 870-950 M)

Seorang ensiklopedi hidup yang menguasai semua pemikiran ilmu di zamannya. Ia ahli dalam politik ekonomi dan pencipta alat musik Al Qanun yang kemudian berkembang di barat menjadi piano. Dalam bidang filsafat, ia adalah seorang filsuf muslim pertama yang sangat sistematis dalam membangun dasar-dasar Neo-Platonisme.
Ia seorang penulis produktif. Dalam daftar yang disusun Kifti dan Ibn Abi Saibah, karangannya mencakup 17 komentar, 15 risalah, dan 600 buku mengenai berbagai cabang ilmu pengetahuan.

Ia adalah orang yang serba bisa dan menguasai berbagai pemikiran dizamannya, sehingga ia bagaikan ensiklopedia hidup. Dalam kehidupannya ia adalah seorang sufi sejati. Ia selalu menggunakan jubah Turki ke manapun ia pergi. Hidupnyapun sangat zuhud (sederhana) dan tidak teretarik pada kemewahan. Meskipun tunjangannya sangat besar sekali, tetapi ia hanya mau menerima secukupnya untuk sehari-harinya. Ia juga sangat gemar membaca dan mengarang. Konon membaca dan menulisnya sering dilakukannya di bawah sinar lampu penjaga malam. Ia juga menguasai 70 bahasa dengan baik.

Dalam bidang filsafat, ia dikenal sebagai filsuf terkemuka dizamannya. Dalam bidang filsafat ini ia lebih mementingkan masalah-masalah kemanusiaan seperti akhlaq, kehidupan intelektual dan politik.

Ia mendefinisikan filsafat sebagai al Ilmu bil maujudaat bima hiya al maujudaat, yang berarti suatu ilmu yang menyelidiki hakekat sebenarnya dari segala yang ada ini.


ABU SULAIMAN AL MAQDISI (abad 10 M)

Salah seorang penulis ikhwan al shafa (sincere Brethren), suatu perkumpulan ilmiyah, dan menjadi salah seorang pimpinannya,

Artikel tentang Abu Sulaiman al Maqdisi dalam Shiwan al Hikmah menganggap 51 risalah yang berjudul The Epistles of The Sincere Brethren (Rasail Ikhwan al Shafa) berasal dari Al Maqdisi.


IBN SINA

Seorang ensikloedis, ahli kedokteran dan filsuf yang terkenal, pembangun filsafat peripatetis dalam peradaban Islam. Karya-karyanya meliputiberbagai bidang keilmuan yang sangat berpengaruh terhadap intelektual dibelakangnya.


HAMID AL DIN AL KIRMANI (w. 412 H/ 1021 M)

Seorang filsuf terkemuka di zaman dinasti Fatimiyah di Mesir. Dalam karya-karyanya ia menyejajarkan pembahasan mengenai ucapan dan bahasa dengan uraiannya mengenai konsep tuhan dan tauhid. Diantara karyanya: Ar Risalah al Durriyyah dan Rahat al ‘Aql


IBN MUHAMMAD AL LUKARI AL MARWAZI (Abad 11 M)

Pendukung utama filsafat Ibn Sina (filsafat Perpatetis). Ia merupakan murid dari Bahmanyar (murid langsung Ibn Sina).
Lukari mendidik seluruh generasi bari filsuf peripatetis yang rajin dan tekun membaca karya Ibn Sina dan memberikan komentar secara ekstensif atas karya-karyanya.


IBNU BAJJAH (475-533 H / 1082-1138 M)

Seorang filsuf, komentator Aristoteles, penyair juga komponis (ahli dalam musik) asal Andalusia (Spanyol).

Ibn Bajjah adalah orang yang berpengetahuan luas dan mahir dalam berbagai ilmu. Ia menguasai sastra, tatabahasa, dan filsafat kuno, seorang komentator karya-karya Aristoteles, ahli fisika, dan ahli musik. Ia juga ahli teori dan praktek ilmu-ilmu matematika, terutama astronomi dan musik, mahir dalam ilmu pengobatan, dan tekun dalam studi-studi spekulatif seperti logika, filsafat alam, dan metafisika. Ia menyandarkan filsafat dan logikanya pada karya-karya Al Farabi dengan memberikan sejumlah tambahan-tambahan.

Filsafatnya di mulai dengan suatu asumsi bahwa materi itu tidak dapat bereksistensi tanpa adanya bentuk, sedangkan bentuk bisa bereksistensi dengan sendirinya, tanpa harus ada materi, pernyataan tersebut menurutnya salah. Menurut Ibnu bajjah materi dapat bereksistensi tanpa harus ada bentuk, ia menyatakan bahwa bentuk pertama merupakan suatu bentuk abstrak yang bereksistensi dalam materi yang dikatakan sebagai tidak mempunyai bentuk.


IBNU TUFAIL (506-581 H / 1110- 1185 M)
Seorang dokter, filsuf, ahli matematika yang sangat terkenal pada zaman daulah Muwahidun di Andalusia (Spanyol). dibarat di kenal dengan nama Abu Bacer.

Ibnu Thufail mempunyai kedudukan penting dalam perkembangan filsafat didunia Islam barat, karena posisinya sebagai penjelas dan pelanjut Ibn Bajjah dan perambah jalan untuk Ibn Rusyd (Ibn Bajjah mendekatkan filsafat diri Yunani dari timur, sedangkan Ibnu Rusyd mengantarkannya ke barat setelah diberi muatan Islam).

Menurutnya ada 2 jalan untuk mengenal tuhan, yaitu dengan jalan akal (falsafah) atau dengan jalan sya’riat. Kedua jalan itu tidak bertentangan, karena akhir dari filsafat adalah mengenal tuhan. Tujuan filsafat adalah bagaimana memperoleh kebahagiaan dengan jalan berhubungan dengan akal faal melalui pemikiran. Ada 2 jalan untuk memperoleh kebahagiaan yaitu pertama jalan tasauf batin seperti yang dibela Al Ghazali, dan jalan pemikiran dan perenungan, seperti yang ditempuh Al Farabi.


IBNU RUSYD (520-595 H / 1126-1198 M)

Seorang filsuf terkemuka (pemuka Averoisme), ahli hukum (fiqih) Maliki, seorang dokter, perintis ilmu jaringan (histologi) dan berjasa dalam penelitian pembuluh darah. Di barat ia dikenal dengan nama Aveross dan ajaran filsafatnya dinamakan Averoisme.

Lahir di Cordova, Andalusia (Spanyol sekarang) dari keluarga yang terkenal alim dalam ilmu fiqih di Andalusia

Ia terkenal sebagai orang yang sangat taat beragama dan salah seorang ahli hukum (fiqih) ternama, ia juga tekun belajar, tiada hari tanpa baca dan menulis. Dalam hidupnya hanya 2 malam yang dilewatinya tidak membaca dan menulis yaitu malam ketika ayahnya meninggal dan malam perkawinannya.

Ibn Rusyd adalah salah satu tokoh penting filsuf muslim yang memberi konstribusi sangat besar bagi gerakan renaisans dan pencerahan di Eropa. Ia merupakan inspirator gerakan renaisans awal eropa. Ia memainkan peranan penting dalam mempromosikan independensi akal pikiran, dokrin yang oleh Imanuel Kant (w. 1804 M) kemudian dianggap sebagai inti dari Aufklarung (pencerahan). Seperti kita ketahui, sejarah pemikiran dan filsafat barat sering menganggap Imanuel kant sebagai puncak dari era pencerahan yang terjadi di Eropa pada abad 18 M.
Ibn Rusyd adalah model bagi independensi akal pikiran sekaligus model bagi keberanian berpikir, khususnya dalam melawan pemikiran yang terlembagakan dalam instutusi agama. Keberaniannya mengkritik kemapanan otoritas kaum agama menginspirasi orang-orang Eropa abad ke 13 dan 14 M melakukan hal yang sama kepada kekuasaan gereja yang saat itu sangat mendominasi hampir seluruh aspek kehidupan mereka.
(lanjut)


(By Adeng Lukmantara

Sumber: Dari berbagai bku & artikel di Internet)