Kejayaan peradaban suatu bangsa ditentukan oleh maju
mundurnya tradisi keilmuan. Tentang hal ini banyak sekali dikupas oleh sosiolog
Muslim, Ibn Khaldun dalam bukunya Muqadimah, yang mengatakan bahwa ketika suatu
tradisi keilmuan tidak lagi berkembang, maka merupakan pertanda bahwa peradaban
bangsa tersebut diambang kehancuran. Ilmu adalah suatu substansi terpenting
dalam sebuah peradaban. Dan salah satu penopang tradisi keilmuan
diantaranya adalah banyak berdirinya
lembaga lembaga pendidikan, pusat pusta kajian dan universitas.
Pendidikan mendapat tempat yang sangat penting dalam islam.
Banyak ayat suci yang menyuruh manusia untuk berpikir, dan banyak hadits Nabi
yang menekankan tentang pentingnya pendidikan. Karena itu dalam sejarah
peradaban Islam klasik, sangat banyak pusat pusat ilmu yang merupakan pusat
pengajaran, dari Madrasah hingga Universitas, yang mempresentasikan bahwa
kajian ilmu mendapat penghormatan yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan
jutaaan manuskrip hasil tulisan yang
bertebaran di berbagai perpustakaan dunia.
Pada awalnya mungkin kita beranggapan bahwa lembaga
pendidikan tinggi atau universitas pertama kali didirikan di negara negara
Eropa yang kini dikenal sebagai negara maju. Tetapi hal ini merupakan kesalahan
awal dalam berkesimpulan. Menurut Guinnes Book of World Record pada tahun 1998
menempatkan Universitas Al Qarawiyyin sebagai universitas pertama dan tertua di
dunia yang menawarkan kesarjanaan. Universitas ini berdiri pada tahun 859 M,
yang didirikan oleh seorang wanita yang bernama Fatimah al Fihriyya. Dan
kemudian disusul oleh lembaga pendidikan atau universitas Al Azhar di Mesir yang
didirikan pada tahun 970 M, dan lainnya. Sebenarnya masih ada perguruan tinggi yang lebih tua dari Universitas Al Qurawiyyin ini, yaitu universitas Az Zaituna di Tunisia, yang telah menjadi pusat pendidikan tinggi pada tahun 120 H/738 H.
Sebagai perbandingan, universitas yang
dianggap pertama kali berdiri adalah
Universitas Bologna di Italia yang berdiri tahun 1088 M, yang kemudian disusul
oleh universitas Oxford di Inggris yang pertama kali diketahui eksis antara
tahun 1096-1167 M, kemudian Universitas salamanca di Spanyol yang keberadaannya
diketahui antara tahun 1130-1134, tetapi secara resmi pada tahun 1218 diresmikan
oleh Raja Leonese Alfonso IX. Dan mendapat restu dari paus untuk menjadi perguruan
tinggi pada tahun 1255 M. Universitas
Podova (Padua) berdiri di Italia tahun 1222 M, dan lainnya,
Banyak universitas atau perguruan tinggi yang didirikan pada
peradaban Islam klasik yang tetap eksis
hingga kini dan ada juga yang sudah tidak ada lagi. Dan dalam tulisan ini,
adalah mengulas tentang perguruan tinggi atau universitas yang pernah ada dalam
sejarah peradaban Islam.
2.. UNIVERSITAS AL QARAWIYYIN, DI FEZ MAROKO (859 M)
1. UNIVERSITAS ZAYTUNA DI TUNIS (738 M)
Universitas Zaytuna termasuk lembaga pendidikan tinggi yang
paling tua dalam peradaban Islam, yang
berkembang sejak didirikannya Masjid Zaytuna pada tahun 116 H/ 734 M oleh
Ubaidillah ibn Habhab, seorang komandan dan gubernur dinasti Umayah di Tunisia.
Dan sejak tahun 120 H, masjid ini kemudian menjadi tempat belajar tentang ilmu
agama yang berlanjut hingga kini (13 abad). Sejarawan Hasan Husni Abdul
Wahaab mengatakan bahwa Masjid Zaytuna secara sejarah adalah pengajaran paling
awal dan tertua didirikan di dunia Arab. Tetapi Guinnes Book of World Record pada tahun 1998 menempatkan Universitas Al Qarawiyyin sebagai universitas pertama dan tertua di dunia yang menawarkan kesarjanaan. Hal ini dimungkinkan geliat intelektual yang paling masif di Universitas tersebut terjadi pada abad ke-13 M, di era Bani Hafsid.
Universitas Zaytuna menjadi salah satu perguruan tinggi
berpengaruh pada abad ke-13 M di Tunisia pada masa dinasti Hafshiyyun atau Bani
Hafs (634-981 H/ 1237-1573 M). Pada waktu itu banyak kitab dan manuskrip yang
dihasilkan oleh para ilmuwan dan ulama Zaitunah. Geliat lmu pengetahuan di
Zaitunah dan Tunis, menarik minat para sarjana dan cendikiawan muslim untuk
menimba ilmu di Universitas tersebut. Tetapi lambat laun universitas ini
mengalami kemunduran, bahkan pada tahun pada abad ke14 dan 15 M, oleh Ibn
Khladun yang merupakan alumni Al zaitunah, universitas ini dikatakan menjadi
peringkat terakhir dibanding institusi lainnya di Maghribi.
Diantara alumni Universitas Zaitunah yangterkenal, adalah:
- Ibn Khaldun, merupakan lulusan terbaik dari Universitas Zaytuna. Nama aslinya Abdul Rahman ibn Khaldun, merupakan bapak sosiolog modern dan peletak dasar filsafat sejarah. Ia lahir di Tunis pada tahun 1332 M. Karyanya banyak sekali, diantaranya Kitab Al Ibar (7 jilid) dengan jilid pertamanya berjudul Muqadimah atau Prolegomena. Buku tersebut dianggap sebagai uraian yang paling mula mula bersifat sistematis mengenai seluk beluk ilmu sosial.
- Ibnu ‘Arafa, seorang pakar fiqih madzhab Maliki pada dinasti Hafsid. Ia lahir di Tunis pada tahun 1316 M. Selain ilmu fiqih, ia juga menguasai ilmu matematika, kedokteran, dan retorika. Selama beberapa tahun ia menjadi rektor Universitas Zaytuna dan menjadi imam tetap di masjid yang sama. Dalam kariernya, Ibn Arafa sempat berpolemik dengan Ibn Khaldun.
- Imam Maziri, seorang pakar fiqih madzhab Maliki. Sepanjang karier intelektualnya, ia telah berkelana ke berbagai kota pelajar di Afrika Utara, termasuk Iskandariyah, Tripoli dan Gafsa
- Ahmad ibn Yusuf ibn Ahmad ibn Abu Bakar Tifasyi, ensiklopediawan
- Tahar Hadad, penulis
- Abdul Aziz ats Tsa’alabi, politisi dan penulis
- Abdul Qosim asy Syibi, penyair abad ke-20 M. Dan salah satu karyanya dijadikan lagu kebangsaan Tunisia.
- Muahmmad Thohir bin Asyur, ulama tafsir
Universitas AlQorawiyyin (AlKaraouine) diakui sebagai universitas pertama dalam peradaban Islam. Guinnes Book of World Record pada tahun 1998 menempatkan
Universitas Al Qarawiyyin sebagai universitas pertama dan tertua di dunia yang
menawarkan kesarjanaan
Universitas
ini berrdiri berbarengan setelah pendirian mesjid Al Qarawiyyin yang merupakan
cikal bakal Universitas pertama di Dunia Islam dan juga dunia. Mesjid ini juga
menjadi pusat penyebaran Islam di Maghribi dan Eropa
Pendiri universitas pertama di dunia ini adalah seorang wanita yang bernama Fatimah al
Fihriyya (w.266 H/ 800-880 M). Fatimah
al Fihri bergelar Umm al Baninin lahir
di Kairouan Tunisia, dari keluarga Fihri pada tahun 800 M. Ayahnya Muhammad al
Fihri. Seorang sudagar yang kaya raya
tapi dermawan. Ia dibesarkan dan dididik di lingkungan keluarganya. Karena
tidak tercatat ia pernah belajar di luar rumahnya. Ia mengikuti ayahnya pindah dari Kairouan
Tunisia ke kota Fes Maroko.
Setelah menerima warisan dari almarhum ayahnya, Muhammad al
Fihri, kemudian memutuskan untuk mewakapkan sebagian besar harta warisannya
untuk mendirikan Masjid al Qarwiyyin. Sebuah masjid yang kelak menjadi cikal
bakal Universitas pertama di Maroko dan dunia Islam.
Ia mempunyai saudara yang bernama maryam yang mempunyai
komitmen dan misi yang sama terhadap da’wah islam. Keduanya menginginkan agar
harta warisan orang tuanya bisa bernmamfaat dan pahalanya tetap mengalir.
Fatimah berkarya melalui Masjid al Qarawiyin sedangkan adiknya, maryam juga
membangun Mesjid al Andalus. Dan kelak di kemudian hari kedua masjid itu mempunyai peranan penting
dalam penyebaran Islam diMaghribi dan
juga Eropa.
Pembangunan mesjid Al Qorawiyyin selesai pada awal ramadhan
245 H/ 30 Juni 859 M ketika Maroko mejadi ibukota kesultanan Idrisiyyah.. Fatimah mengawasi proses pembangunan masjid
ini,dengan sebutan Jami’ asy Syurafa’, mulai dari pemilihan lokasi dan
arsitekturnya. Mesjid ini dibangun di kota Fez Maroko yang letaknya sangat
strategis, sebagai lintasan para pencari ilmu. Fez merupakan kota berpengaruh
sepanjang abaad dan berposisi sebagai pusat agama dan budaya.
Sejak itulah Masjid Al Qarawiyyin mengundang ketertarikan
para sarjan dan cendikiawan muslim. Kajian tentang masalah agama mulai
berlangsung dan berkembang menjadi pusat pembelajaran kajian keagamaan dan ilmu
ilmu lainnya, dan menjelma menjadi Universitas Al Qrawiyyin (jami’ah Al
Qarawiyyin). Dengan adanya universitas Al Qoraawiyyin ini menjadikan kota Fez Maroko mampu bersanding sejajar sebagai pusat
ilmu seperti Bagdad dan Cordoba.
Secara resmi pada masa Al Murabithun-lah para ulama
diberikan tugas untuk mengajar di Al Qarawiyyin. Data sejarah menyebut sistem
pendidikan formal berlangsung di Mesjid al Qarawiyyin pada maasa Al Murini.
Ketika itu dibangun banyak unit kelas lengkap dengan fasilitas pengajaran,
seperti kursi dan beberapa lemari. Dan universitas ini menghasilkan para
pemikir ternama di dunia Islam.
Diantara para intelektual yang pernah mengenyam pendidikan
disana, antara lain:
- Abu al Abbas al Zawawi, pakar Matematika
- Ibn Bajjah, perdana mentri, filsuf, dokter dan ahli bahasa
- Abu Madhab al fasi, pemuka madzhab maliki
- Ibn Khaldun, sosiolog
- Al Bitruji (Alpetragius)
- Maimonides (Ibn Maimun), filsuf Yahudi belajar di Al Qarawiyyin di bawah asuhan Abd al Arab Ibn Muwashah.
- Dan banyak lagi
3.. UNIVERSITAS AL AZHAR MESIR (970 M)
Universitas Al Azhar merupakan universitas terbesar dan
paling berpengaruh di dunia Islam dan termasuk yang awal di didrikan dalam peradaban
Islam, yang terletak di Kairo (Al
Kahirah) Mesir.
Universitas ini didirikan oleh
Jauhar as Siqilli, panglima dinasti Fatimiyah. Jauhar lahir di Sicilia sehingga diakhir namanya di
tambahkan as siqilli. Kisah hidup Jauhar sangat berliku. Pada awalnya ia
seorang budak, kemudian dibawak ke Afrika Utara (Mahda Tunisia) dan diserahkan
kepada Khalifah Al Mansur Billah, dari dinasti Fatimiyah. Dan ia dimerdekakan
oleh khalifah berikutnya, Khalifah Al Muizz (anak dari Al Mansur Billah). Dan
setelah bergabung dengan militerm kariernya melejit hingga menjadi komandan
pasukan dalam penaklukan daerah sepanjang Afrika Utara dari Maroko hingga
Mesir.
Jauhar terkenal karena kemampuan militernya, dan keberhasilannya
mengkonsolidasikan kekuasaan para emir di wilayah yanag sangat luas dan juga
membuka pusat pengembangan intelektual.
Pada tahun 929 M, ia mendirikan kota Kairo (bahadsa Arabnya
Al Kahirah artinya Sang Pemenang). Kota ini kemudian menjadi ibukota
kekhalifahan dinasti Fatimiyah. Selain
membangun kairo menjadi kota yang besar, Jauhar juga menjadikannya sebagai
pusat ilmu pengetahuan kala itu, dengan didirikan pusat ilmu pengetahuan yang
sekarang dikenal dengan nama Universitas Al Azhar. Al Azhar kala itu bukan hanay
institusi akademik saja, tetapi juga perwujudan budaya Islam di abad
pertengahan.
Al Azhar didirikan di
era khalifah Al Aziz dari dinasti Fatimiyah, yang didirikan setahun setelah
pembukaan Mesir dan peresmian Kairo (Al Kahirah) sebagai ibukota Negara.
Pembangunannya dimulai pada 24 Jumadil Awal 359 H/ 4 April 970 M., dan selesai
pada hari Jum’at tanggal 7 Ramadhan 361 H/ 22 Juni 972 M, dan merupakan yang
pertama didirikan shalat jum’at di masjid tersebut.
Pada awalnya, Al
Azhar dikenal dengan nama jami’ kaherah yang disandarkan kepada ibukota baru
Mesir di era Fatimiyah, Kaherah. Pada tahun 378 H/ 988 M, Yakub ibn Killis,
wazir pengganti Jauhar asi Siqili, mengusulkan
masjid tersebut sebagai jami’ah, institusi pendidikan yang mengajarkan
pelbagai ilmu pengetahuan, sehingga kemudian masjid itu menjadi pusat
pendidikan dan kemudian dinamakan dengan nama Jami’ Al Azhar, yang disandarkan
kepada salah seorang putri Rasulullah, Fatimah Az Zahra.
Ketika Mesir dikuasai oleh dinasti Ayubiyah (567-648 H/
1171-1250 M), Salahuddin Al Ayubi melakukan perombakan dengan menghapus
pengaruh Syiah, dan menggantinya dengan Ahlu Sunnah.
Selanjutnya Al Azhar
terjadi pasang surut, bahkan meredup, tetapi kembali menjadi rujukan sains pada abad ke 19
M.
4. UNIVERSITAS SANKORE, TIMBUKTU MALI AFRIKA BARAT (989 M)
4. UNIVERSITAS SANKORE, TIMBUKTU MALI AFRIKA BARAT (989 M)
Universitas Sankore merupakan universitas yang ada di
Timbuktu Mali, Afrika Barat. Timbuktu adalah sebuah kota di Mali Afrika Barat yang
didirikan oleh suku Tuareg pada abad
ke-10 M, yang kemudian menjadi pusat peradaban dan penyebaran Islam di Afrika.
Ada 3 masjid utama di kota ini, yaitu
Djingareyber, sankore dan Sisi Yahya. Dan di masjid sankore inilah kemudian
berkembang menjadi pusat pendidikan yang sangat berpengaruh.
Aktifitas keilmuan di sankore bermula dari Masjid. Pada
tahun 989 M kepala hakim di Timbuktu yang bernama Al Qadi Aqib bin Muhammad bin
Umar memerintahkan berdoirinya masjid Sankore. Di mesjid ini kemudian aktifitas
keilmuan tumbuh pesat. Dan seorang wanita Mandika yang kaya raya menyumbangkan
dananya untuk mendirikan Universitas sankore.
Universitas ini selama 4 abad lamanya menjelma menjadi lembaga
pendidikan berkelas dunia. Meskipun
mesjid di Timbuktu yang merupakan awal dari pusat kajian islam berdiri tahun
989 M, tetapi berubah menjadi pusat intelktual atau universiatas terjadi pada abad berikutnya. Perguruan tinggi ini menyedot
perhatian kalangan muda dari berbagai penjuru untuk menimba ilmu di dalamnya.
Pada abad 12 M, tercatat muridnya mencapai 25 ribu orang (waktu itu penduduk
kota Timbuktu berjumlah 100 ribu orang.
Universitas ini diakui
kualitasnya karena lulusannya mampu menghasilkan publikasi berupaa buku yang
berkualitas. Hal ini terbukti dewasa ini di Ti,mbuktu Mali ditemukan lebih dari
1 juta risalah. Selain itu dikawasan Afrika Barat juga ditemukan sekitar 20
juta Manuskrip
5. UNIVERSITAS NIZAMIYAH DI BAGHDAD DAN NISYAPUR (1066 M)
Universitas Nizamiyah atau Madrasah Nizhamiyah adalah sekolah tinggi
atau universitas yang didirikan oleh
Nizam al Mulk (1018-1092 M), seorang perdana mentri (wazir) legendaris dari
dinasti Seljuk. Nizam al Mulk disamping sebagai administrator yang cakap, ia
juga merupakan ahli strategi militer, pemikir politik yang cemerlang dan pendiri 2
universitas Nizamiyah ( di Baghdad dan di Nisyapur). Sejarawan
terkemuka Philipi Hitti menyebutkan bahwa Nizam al Mulk sebagai salah satu permata sejarah
politik umat Islam Ia sangat berperan dalam meletakan
landasan struktural, birokrasi yang efektif dan ideologi politik Seljuk.
Nizam al Mulk atau nama aslinya Abu Ali Hasan Ibn Ishaq, lahir 10 April 1018 M, di Radkhan, sebuah desa
dekat Thus. Ayahnya bekerja pada pemerintahan Ghaznawiyah. Ia terkenal sebagai orang yang cerdas, memperoleh kepandaiannya dalam hampir semua
ilmu dan kesenian ketika masa mudanya. Dan menjadi seorang murid dar Imam Muwwakkif, seorang pengajar yang sangat
terkenal waktu itu.
Pada tahun 1054, ia mulai kerja sebagai
pegawai Sultan Alp
Arsalan, pangeran seljuk yang kemudian menjadi raja, dan Nizam Al Mulk diangkat
menjadi wazir (perdana mentrinya). Nizam Al Mulk memegang jabatannya selama 2
pemerintahan selama 20 tahun (pada masa Sultan Alp Arsalan dan anaknya, Sultan Malik Syah). Pengaruhnya sangat besar terhadap sultan Alp Arsalan dalam menangani semua urusan
kenegaraan. Ia juga ikut dalam peperangan Managrid yang termasyhur. Ia juga
secara pribadi mengatur berbagai operasi militer, dan dialah yang bertanggung
jawab atas kemenangan merebut benteng
Istakhhar pada tahun 1076 M. Dan Nizam Al Mulk juga merupakan orang
yang berada dibelakang pemerintahan Sultan Malik Syah yang gemilang.
Dalam dunia pendidikan, ia merupakan
pengayom pendidikan yang terbesar didunia, dan istananya merupakan tempat
berkumpul para intelektual. Menurut Ibnu Khalikan, Nizam Al Mulk adalah pelopor
dalam sejarah islam yang meletakan dasar-dasar lembaga pendidikan yang teratur.
Ia mendirikan Madrasah / Universitas
Nizamiyah di Nisabur dan pada tahun 1066 M didirikan juga di Baghdad,
yang telah menghasilkan ulama-ulama besar seperti Al Ghazali, Sa’di dan lain-lain.
Universitas Nizamiyah di Baghdad mulai dibangun pada tahun
457 H/1065 M, dan sekolah ini mulai dijalankan pada tahun 459 H/ 1067 M. Di
sekolah yang didirikannya hanya aliran
Al Asy’ariyah saja yang boleh diajarkan. Sejak itu aliran Asy’ariyah menjadi
aliran resmi negara dan golongan Asy’ariyah menjadi golongan ahlu sunnah.
Diantara yang menjadi lulusan dan tenaga pengajar di
Universitas ini, antara lain:
- Abu Ishaq asy Syirazi, seorang faqih Baghdad
- Abu Basr as Sabbagh
- Abu Abdullah at Tabari
- Abu Muhammad asy Syirazi
- Abu Qosim al Alawi
- At Tibrizi
- Al Qzwini
- Al Fairuzabadi,
- Imam al haramain Al Juwaini
- Imam Al Ghazali
- Dan lain lain
6. UNIVERSITAS AL
MUSTANSIRIYAH BAGDAD (623 H/1227 M)
Universitas Al Mustansiriyah termasuk universitas tertua
peninggalan peradaban Islam di Baghdad Irak. Universitas ini dibangun di era
Khalifah Al Maustanshir Billah (mp. 1226-1242 M), penguasa dinasti Abbasiyah yang ke-36. Universitas ini
mempunyai peranan penting dalam sejarah peradaban Islam, dan didirikan 2 abad
setelah berdirinya Universitas Nizamiyah.
Universitas ini di
bangun pada tahun 623 H/ 1227 M berada
di bagian timur Baghdad, ditepi sungai Tigris, dan diresmikan pada tahun 631 H/
1233 M. Khalifah Al Mustansir Billah menyatukan 4 studi penting pada masa itu ke dalam 1 perguruan
tinggi (Universitas). Keepat bidang studi tersebut adalah Ilmu Al Qur’an, Sirah
Nabawiyah, Ilmu Kedokteran dan Matematika. Dan pada Universitas ini mengajarkan
dan menyatukan 4 madzhab fiqih sunni, yaitu Hambali, Syafi’i, Maliki dan
hanafi. Setiap madzhab menempati pojok / corner berbeda eda di Universitas
tersebut.
Hisham Nashabe dalam bukunya berjudul Muslim Educational
Institutions, menjelaskan 3 periodeisasi perkembangan universitas ini.
- Pertama periode peresmian tahun 631 H/ 12333 M, sampai runtuhnya dinasti Abbasiyah pada tahun 656 H/1258 M. Kurikulum yang diajarkan berupa fiqih 4 madzhab
- Periode kedua yaitu dibawah dinasti Ilkhanate dari Mongolia (1258-1337 M). Setelah Baghdad jatuh ke tangan mongol oleh Hulagu Khan, maka universitas ini mengalami surut.
- Periode ke-3, dari tahun 739/1337 M hingga kini. Kekuasaan Ilkhane jatuh ke tangan Timur Leng. Baghdad kemudian dikuasai oleh sultan sultan Jalariyid pada tahun 1338-1411 M. Kegiatan pendidikan dengan menggunakan literatur Persia, yang kemudian berangsur angsur menguatamakan bahasa Arab.
Dan sekarang Universitas
Al Muntansiriyah telah berubah menjadi universitas modern
(Lanjut...)