Banyak sekali ayat ayat Al ur'an yang menyuruh kita untuk berpikir atau memperhatikan di sekeliling kita:
Diantara Firman Allah tersebut, terdapat dalam Al Qur'an, sebagai berikut:
Qs. Adz-Dzariyat: 20
‘Dan di
bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?’ (adz-Dzariyat:
20)
1. Garis Edar Tata Surya
Banyak
sekali ayat ayat yang menceritakan bahwa tata surya (matahari, planet, satelit
dan benda lainnya) bergerak dalam garis edarnya masing masing. Diantaranya QS
Al Anbiya:33, QS Yaa Siin: 38-40 dan lainnya.
QS Al Anbiya:33,
“Dan
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al
Anbiya:33)
QS Yaa Siin: 38-40
“Dan
matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)
“Dan
telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai
ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS
Yaa Siin: 39)
“Tidaklah
mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului
siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)
Pengamatan
astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini. Menurut ahli astronomi,
matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke
arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.
Selain
matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga
berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada
dalam suatu gerakan serupa.2. Mawar Merah di Angkasa
Dalam Qur’an surat Ar Rahman ayat 37, Allah
berfirman:
"Maka ketika langit (bintang/tata surya) terbelah
(meledak) lalu menjadilah ia mawar merah yang berkilat seperti minyak" (Ar-Rahman: 37)
Para
ilmuwan NASA setelah mengamati ledakan dari bintang menemukan fenomena ini. Apabila
sebuah bintang telah habis masanya kemudian meledak dan mati, maka sisa ledakan
bintang tersebut akan berevolusi menjadi kumpulan gas yang disebut nebula.
Belum lama ini Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA mengambil gambar nebula menggunakan teleskop Hubble. Dan ini adalah salah satu nebula paling kompleks yang pernah dilihat, NGC 6543, yang dijuluki 'Nebula Mata Kucing (Cat Eye Nebula).
Belum lama ini Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA mengambil gambar nebula menggunakan teleskop Hubble. Dan ini adalah salah satu nebula paling kompleks yang pernah dilihat, NGC 6543, yang dijuluki 'Nebula Mata Kucing (Cat Eye Nebula).
Nebula ini diperkirakan baru berusia 1.000 tahun. Apabila perhatikan lebih lanjut, nebula ini lebih cocok disebut sebagai nebula mawar merah dari pada mata kucing karena bentuknya menyerupai bunga mawar merah.
B. Tentang Manusia
1. Tentang
Penciptaan Manusia
Banyak sekali ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang penciptaan Manusia. Diantaranya dalam Al Qur’an surat Az Zumar ayat 6. Dalam ayat ini dijeaskan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibunya dalam tiga tahapan.
D. Tentang Hujan
Banyak ayat Al Qur'an yang membicarakan tentang hujan. Diantaranya tentang proses terjadinya hujan telah diungkapkan dalam Al Qur’an 30: 48
E. Ayat Ayat Tentang Lautan
Banyak sekali ayat Al Qur’an yang menjelaskan tentang penciptaan Manusia. Diantaranya dalam Al Qur’an surat Az Zumar ayat 6. Dalam ayat ini dijeaskan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibunya dalam tiga tahapan.
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya
isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari
binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”(QS Az Zumar: 6)
Perkembangan ilmu Biologi modern
telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu. Pertumbuhan bayi di dalam
rahim melewati tiga tahap (tiga kegelapan). Alquran menggunakan istilah
‘kegelapan’ karena memang proses penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di
dalam rahim yang gelap.
Tahap-tahap itu, pertama, tahap
Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi
segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan
zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga
lapisan.
Kedua, tahap Embrionik yang
berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ
dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.
Ketiga tahap fetus yang dimulai
sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah menyerupai
manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.
2. Jenis
kelamin
“Dialah yang menciptakan
berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Dulu masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal
dari wanita. Tetapi menurut Hasil
penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi
ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat kromosom x
yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian.
Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung
sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang
membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y.
3. Sidik jari
Dalam Al Qur’an surat
Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan
kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu
menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
QS Al Qiyamah ayat
3-4:
“Apakah manusia
mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan
demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan
sempurna.”
Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik
dan berbeda antara satu orang dengan lainnya. Keunikan sidik jari baru
ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai
lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.
C. Tentang Gunung
Dalam Al Qur’an
dijelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat di antaranya dalam surat Al
Anbiyaa ayat 21 dan surat An Naba’ ayat 6-7. Gunung diibaratkan sebuah paku
yang menjadikan lembaran kayu tetap saling menyatu.
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung
yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami
jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat
petunjuk.” (QS Al Anbiya:31)
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai
hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?,” (QS An Naba’: 6-7)
Gunung tidak hanya memperindah pemandangan. Dikaji
dari ilmu geologi, gunung berfungsi sebagai penyeimbang bumi dari goncangan.
Gunung muncul karena tumbukan lempengan-lempengan raksasa yang membentuk
kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat
menyelip ke bawah sedangkan lempengan yang lemah melipat ke atas membentuk
dataran tinggi dan gunung.
D. Tentang Hujan
Banyak ayat Al Qur'an yang membicarakan tentang hujan. Diantaranya tentang proses terjadinya hujan telah diungkapkan dalam Al Qur’an 30: 48
“Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu
angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang
dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan
keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai
hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira” (Al Qur’an,
30:48)
Proses terbentuknya hujan masih merupakan misteri besar bagi
orang-orang dalam waktu yang lama. Baru setelah radar cuaca ditemukan, bisa
didapatkan tahap-tahap pembentukan hujan.
Lautan
sering disebutkan di dalam kita suci Alquran. Pada saat itu para peneliti
menemukan fenomenna fenomena yang telah diungkapkan dalam al qur’an tentang
lautan.
1. Dasar Lautan Yang Gelap
Dalam Al Qur’an surat An Nur: 40, dijelaskan bahwa dasar laut gelap gulita.
Dalam Al Qur’an surat An Nur: 40, dijelaskan bahwa dasar laut gelap gulita.
“Atau
seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di
atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang
tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat
melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah
tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS An Nuur: 40).
Manusia tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40
meter tanpa peralatan khusus. Dalam sebuah buku berjudul Oceans juga dijelaskan, pada kedalaman 200 meter hamper tidak
dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman 1000 meter tidak terdapat
cahaya sama sekali.
Kondisi dasar laut yang gelap baru
bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih.
2. Dua
Lautan yang Tidak Saling Bercampur
3. Api
Dalam Lautan
Pada
saat itu para peneliti menemukan bahwa ada sebuah lautan yang didalamnya
terdapat api yang berkobar, namun banyaknya air laut tidak mampu memadamkan
api, begitu juga panasnya api tersebut tidak mampu membuat air laut mendidih.
F. Ayat Ayat Tentang Logam
1. Tentang Besi
Setidaknya ada sekitar 9 ayat Al Qur’an yang menceritakan
tentang besi, diantaranya QS Al Hadiid ayat 25, QS An-Nahl ayat 81 dan lainnya.
Dalam QS Al Hadiid
ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan besi yang memiliki kekuatan hebat
dan memiliki banyak manfaat bagi manusia.
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan
membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami
turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah
tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.” ( QS Al Hadiid ayat 25)
Dalam ayat ini, kata “anzalnaa” memiliki arti “kami
turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara kiasan kata
“anzalnaa” menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.
Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni
“secara bendawi diturunkan dari langit”, maka diperoleh arti bahwa besi
diturunkan dari langit. Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran
ayat itu. Partikel besi tidak berasal dari bumi melainkan berasal dari
benda-benda luar angkasa.
G. Tentang Waktu
1. Hukum Relatifitas Waktu
Beberapa ayat dalam Alquran juga telah megisyaratkan adanya
relativitas waktu, di antaranya dalam Alquran surat Al Hajj: 47, surat As
Sajdah: 5, surat Al Ma’aarij: 4, dan lain lain.
“Dan mereka meminta kepadamu agar
azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya.
Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)
“Dia mengatur urusan dari langit
ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya
(lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik
(menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS
Al Ma’arij:4)
Beberapa ayat Alquran lainnya
menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara berbeda, waktu yang
singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.
Dan teori relatifitas tentang waktu baru ditemukan oleh Albert Einstein pada awal abad 20 M. Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh
massa dan kecepatan. Waktu dapat berubah sesuai dengan keadaannya.
(Sumber: www.dream.co.id, www.eramuslim.com,www.republika.co.id, dll)