Daftar Blog Saya

Rabu, 28 Juli 2010

MENGENAL ARSITEK TERNAMA DALAM PERADABAN ISLAM

Diantara arsitek-arsitek terbesar dan karyanya dalam peradaban Islam, adalah:

1. Sinan (1489-1578 M)
Merupakan arsitek terbesar (the great muhandis) dalam peradaban Islam dan salah seorang arsitek kebanggaan kesultanan Turki Utsmani. Ia adalah seorang arsitek otodidak yang membangun karier arsitekturnya pada usia 46 tahun, di era penguasa Sultan Sulaiman yang agung.
Diantara karya-karya Sinan, adalah: Masjid Sultan Sulaiman, Masjid Rastem pasha, masjid sehzade Mehmet (yang merupakan masterpiece) yang pertamanya, dan lain-lain.









a) Masjid Sulaimaniye b)Masjid Rastem pasha c)masjid sehzade Mehmet


2. Mehmed Agha (Muhammad Agha)
Seorang arsitek ternama Turki Utsmani (Ottoman), dan merupakan arsitek Masjid sultan Ahmad atau terkenal dengan masjid biru.
Mehmed Agha atau Muhammad Agha merupakan seorang tekhnisi lapangan berbakat yang kemudian menjadi arsitek istana terkenal di Turki Utsmani (Ottoman), penerus Sinan dan Dalghich.
Karya-karya arsitekturnya, diantaranya Masjid Sultan Ahmad atau ang terkenal dengan nama Masjid biru.



Masjid Sultan Ahmad (Masjid Biru) karya Mehmed Agha





3. Ustadz Ahmad

Ia seorang arsitek besar dari kekaisaran Moghul di India, dan merupakan arsitek Taj Mahal, bangunan terindah di dunia dan sekarang dimasukan salah satu dari 7 keajaiban dunia.



Taj Mahal karya arsitek Ustad Ahmad





4. Ustadz Khairuddin (abad 16 M)
Salah seorang arsitek besar Turki Utsmani, yang dianggap sebagai bapak pendiri arsitektur Turki. Diantara karya-karya arsitekturnya: Masjid Khar ad din Mi'mar, komplek pendidikan di Amasya, komplek pendidikan di Edirne (antara 1484-1488 M), masjid sultan Beyezid di Istambul yang disempurnakan dalam jangka 5 tahun (1501-1506 M).



5. Hasan Al Thuluni (1432-1517 M)
Hasan al Thuluni merupakan arsitek terbesar di zaman dinasti Mamluk di Mesir. Dialah penanggungjawab pembangunan gedung-gedung pemerintahan di Kairo Mesir dizamannya (akhir abad 15 hingga awal abad 16 M). Disamping itu ia juga merupakan peminat studi ilmu fiqih, sejarah & sastra, disamping pengajar para arsitek dizamannya.


6. Lutfullah (Abad 17 M)
Saintis (ilmuwan) dan arsitek di era kekaisaran Moghul di India. Ia merupakan putra dari Ustadz Ahmad (arsitek Taj Mahal).
Selama kariernya, ia berhasil merancang bangunan mousoleum untuk Rabi'ah Dauwani (saudara perempuan kaisarAurangzeb, kaisar Moghul). Bangunan ini semula dirancang sesuai dengan model Taj Mahal, tetapi secara kesluruhan gagal karena kulaitas bahan yang lebih rendah.


7. Mulla Murshid (Abad 17 M)
Seorang arsitek pada zaman kaisar Aurangzeb, kekaisaran Moghul di India, dan termasuk salah seorang yang turut berperan penting dalam penyelesaian Taj Mahal di India.
Pada tahun 1646 M, ia bermitra dengan koleganya ustadz (arsitek) Ahmad dan ustadz Hamid pada proyek Benteng Merah diibukota kekaisaran Moghul, yang disponsori oleh Shah Jehan, kaisar Moghul ayah dari Aurangzeb.

By Adeng Lukmantara
(Sumber: Dari berbagai sumber (buku &artikel di internet)

Minggu, 25 Juli 2010

MENGENAL PAKAR MATEMATIKA DALAM PERADABAN ISLAM

Matematika di era kejayaan peradaban Islam masa lampau merupakan kajian yang sangat penting. Hampir semua pemikir besar tempo dulu memiliki basic yang sangat kuat dalam bidang ini. Bahkan penemuan-penemuan dalam bidang ini sangat mengagumkan.

Tetapi seiring waktu, dan seiring dengan penurunan peradaban Islam, maka peminat kajian ilmu matematika sangat jarang, dan umat terjebak pada dogmatisme tahayulisme, khurafat, dan kepercayaan-kepercayaan bangsa yang tertinggal, yaitu dogmatisme yang tidak berdasar ilmu, mengikuti tradisi-tradisi nenek moyang yang tidak berdasar, yang terjajah selama ratusan tahun.

Matematika adalah warisan peradaban Islam yang sangat penting, disamping kedokteran, astronomi, oftik, tekhnologi mesin, sejarah dan ilmu-ilmu keagamaan, yang justru dizaman modern kini umat Islam ketinggalan, memang suatu ironi.

Ahli matematika dalam peradaban islam biasanya juga ahli dalam ilmu-ilmu lainnya, termasuk ilmu keagamaan. Dan biasanya ahli matematika dalam peradaban islam juga merupakan ahli dalam astronomi, karena itu astronomi dan matematika merupakan kajian dan profesi yang menyatu. Karena itu biasanya ahli matematika adalah ahli dalam astronomi juga.

Diantara intelektual yang berpengaruh dalam bidang ini (matematika) dalam peradaban islam klasik, antara lain:

1. Al Khwarizmi

Perintis matematika muslim dan orang yang sangat pantas disebut sebagai bapak aljabar modern. Nama aslinya adalah Muhammad ibn Musa al Khwarizmi. Ia berasal dari Khwarizm (Khiva).
Kadang orang keliru dalam menafsirkan suatu hasil hasil karya peradaban modern, yang selalu dianggap berasal dari barat. Jika kita menelusuri kata Aljabar itu berasal dari karya (buku tulisan karya) Al Khwarizmi yang bernama Hisab al jabir wal mukabalah (yang berarti pengutuhan kembali dan perbandingan atau yang kerennya dalam istilah sekarang Kalkulasi integral & persamaan).
Bahkan istilah Alghorisme yang berarti sistem persepuluhan , merupakan ucapan orang barat terhadap nama Alkhwarizmi, karena alkwarizmi dianggap sebagai penemu dan pengembang sistem persepuluhan, dan dia dianggap sebagai penemu angka nol.
Salah satu karya alkhwarizmi yang terpenting adalah dialah yang menciptakan sistem aljabar. Penemuannya terhadap simbol-simbol bilangan 1 sampai dengan 9, dan angka nol (yang kemudian disebut sistem alghorisme) mampu memecahkan kesulitan-kesulitan simbolisasi yang masih menggunakan angka romawi. Suatu misal, jika hanya untuk bilangan angka 8, dalam angka romawi sama dengan VIII, jika angka 38 maka angka romawinya XXXVIII, maka orang akan kesulitan menggunakan angka romawi jika sudah jutaan.
Matematika yang dikembangkan dibarat sebelumnya adalah matematika Yunani yang kemudian dikembangkan oleh Romawi. Matematika Yunani adalah matematika murni, matematika untuk matematika, yang steril terhadap keperluan. Dalam penulisan bilangan mereka menggunakan huruf, dan tiap huruf melambangkan bilangan dan masih belum mengenal bilangan nol. Jadi matematika Yunani bersifat deduktif, penekanannya dilakukan dengan pembuktian yang bertingkat-tingkat, dimulai dari aksioma, postulat dan teorema.


2. Abu Wafa al Bawzajani (w. 998 M)Salah seorang ahli matematika muslim terbesar.. Ia dikenal sebagai ahli astronomi dan pengembang trigonometri (ilmu ukur sudut), dan orang yang pertama yang mengajukan beberapa rumus penting dalam trigonometri. Salah satu rumus yang didedikasikan kepadanya adalah Cos C= Cos a.cos b.

3.Abu Kamil Syuja (abad 10 M)
Salah seorang ahli matematika muslim terbesar diabad pertengahan. Tidak banyak ang diketahui tentang kehidupannya, tetapi ia hidup setelah era Al Khwarizmi.
Melalui Leonard dari Pisa dan pengikut-pengikutnya, ia telah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan aljabar dan geometri di Eropa.


4. Al Jauhary (abad 9 M)
Seorang ahli matematika pada abad ke-9 M, seorang ahli geometer ang bekerja di Bayt al Hikmah (House of Wisdom), suatu lembaga ilmu pengetahuan yang dibangun Khalifah Al Ma'mun dari dinasti Abbasiyah di baghdad.


5. Al Khuyandi ( w. 390 H/ 1000 M)
Seorang ahli astronomi dan matematika, terutama geometri. Ia dikenal sebagai ahli kontruksi asturlab. Ia juga termasuk penemu handal sinus yang diistilahkan kaidah astronomis.
Dalam bidang geometri perhatiannya mengarah pada resolusi atau penggunaan persamaan berpangkat tiga.
Albiruni saintis besar muslim menyanjung Al Khuyandi sebagai cendekiawan ahwaz Zamanihi (tiada bandinganya dizamannya). Sedang Al Thusi menegaskan bahwa Abu Wahfa, Ibn Irak dan al Khuyandi merupakan 3 penulis besar ang memiliki peran besar dalam penemuan kaidah sinus atau kaidah astronomis.
Teori matematika Al Khuyandi mengilhami teori Fermat(Fermat's last theorm) yang dilontarkan Piere de Fermat pakar matematika asal perancis 600 tahun kemudian (w. 1665 M), suatu teori yang berupa teka-teki matematika yang pernah dilombakan dengan hadiah ratusan juta bagi yang sanggup membuktikannya.


6. khusiyar Ibn Laban (awal abad 11 M)
Seorang ahli matematikadan astronomi asal Persia, mahaguru kalkulus dan pengilham revolusi komputansi. karya andalannya diabadikan dalam 2 jiz, yaitu Jiz al Jami' dan Jiz al Baligh, dan ang lainnya berjudul Usul Hisab al Hind, sebuah risalah mengenai aritmetika.
Kitab ushul Hisab al Hind, merupakan karya unggulannya ang memuat deskripsi pertama tentang perhitungan model India (Indian System of Calculation) , yaitu sistem numerasi berdasarkan posisi, yang artinya bahwa nilai atau harga angka-angkanya tergantung pada tempat atau posisinya dalam suatu bilangan. Sistem inilah yang kemudian mengilhami revolusi dalam hal cara atau metode komputasi yang digunakan dikawasan timur.


7. Almajriti (w. 1007 M)
Seorang saintis asal Andalusia yang paling menonjol dizamannya, yang banyak memperkenalkan pengkajian sains, terutama kimia dan matematika.
Ia banyak menulis tentang aritmetika dagang dengan menerapkan komputasi, geometri dan aljabar pada masalah-masalah penjualan, hitung dagang dan perpajakan. Ia juga banyak menulis tentang pemecahan kebekuan matematika.

8. Al Karaji (w.410 H/1019 M)
Pakar matematika asal Persia , ia menulis tentang teori pencabutan akar atau kalkulus mental. Karyanya banyak sekali tentang sains, diantaranya berjudul Al Badi' fi al Hisab, dalam buku ini ia menulis secara rinci untuk pertama kalinya teori pencabutan akar kuadrat dari sebuah polinomial dengan suatu bilangan yang tidak diketahui.
Sedang dalam bukunya yang berjudul Al Kafi' fi al hisab banyak membicarakan proses-proses kalkulus mental ang disebutnya Al Hawa'i.

9. Abu Nasr Mansur (w.1039 M)
Seorang ahli matematika asal persia ang diakini sebagai salah seorang penemu hukum sinus. Ia merupakan murid adri Abu Wafa' dan guru dari ilmuwan besar, Al Biruni.
Albiruni menyebut Abu Nash mansur sebagai penemu beberapa bukti matematika.

10. Al Khazin (abad 4 H/10 M)
S
eorang ahli matematika dan astronom asal Khurasan yang hidup pada abad ke 4 H/ 10 M. Ia banyak menulis matematika dan astronomi. Ia adalah orang yang menawarkan konsep ang berbeda dengan Ptolomeus tentang peredaran matahari dan bumi. Ia mengkritik ptolomeus yang dinilainya gagal mengamati beberapa perubahan diameter matahari yang tampak sepanjang tahun (on the course of the years)


11. Aljayani (abad 11 M)
Seorang penulis dan ahli matematika asal Andalusia (Spanyol Islam). Ia menulis komentar penting terhadap buku Element karya Euclid dan ia juga menulis karyanya dalam trigonometri speric (sperical trigonometry)


12. Al Halili (abad 8 H/ 14 M)

Seorang pakar matematika dan astronomi. Ia banyak menghasilkan karya matematika dan astronomi ang berbobot tinggi. Ia berasal dari damaskus yang hidup pada abad ke 14 Masehi. Ia menjadi masyhur karena kemampuannya dalam menentukan arah kiblat dengan menyajikan garis-garis bujur dan garis-garis lintangnya dengan bantuan perhitungan rumit matematika. Tabel-tabel kiblatnya merupakan tabel trigonometrik canggih pertama. Ia berhasil mengkonfilasi sebuah tabel kiblat yang distandarkan pada sebuah rumusan canggih dan akurat. Hal ini menggambarkan kompetensi dan ketinggian otorotas kecendikiawannya dalam aljabar fungsi dan tekhnik-tekhnik komputansi.


13. Al Kalasadi (abad 9 H/ 15 M)
Seorang pakar fiqih (hukum) dan juga pakar matematika yang inovatif asal Andalusia (Spanyol Islam), pencipta notasi pecahan modern. Komentarnya terhadap Takhlis Ibn Al Banna memuat suatu rumusantingkat tinggi untuk memperoleh akar kwadrat dengan kecermatan dan ketepatan yang nyaris sempurna.
Dalam notasi pecahan, dialah orang pertama ang menggunakan simbol-simbol seperti yang digunakan kini secara luas.

14. Al Qushyi (abad 15 M)
Seorang saintis, ahli astronomi dan matematika. Ia lahir di Samarkand dan meninggal di Istambul. Ia menggantikan Qadi Zade ' Rumi sebagai direktur observatorium Samarkan yang didirikan oleh Ulugh Beg. Ia juga kemudian menjadi profesor dibidang sains di perguruan Aya shofia.

(by, Adeng Lukmantara
Sumber: Ringkasan dari berbagai buku & artikel di Interner)



Jumat, 23 Juli 2010

MENGENAL ARSITEKTUR WARISAN PERADABAN ISLAM

Peradaban Islam yang dibangun selama 1400 tahun lebih setidaknya telah melahirkan arsitektur yang khas, dan menjadi ciri dari arsitektur Islam itu sendiri. Banyak warisan arsitektur peradaban Islam yang menyejarah, yang diwariskan dari arsitek-arsitek muslim terdahulu yang hingga kini berdiri dengan megahnya.
Disamping masjid yang merupakan tempat ibadah umat Islam, terdapat juga bangunan-bangunan lainnya, seperti istana, hingga kini masih bisa disaksikan, dan mempunyai nilai sejarah yang panjang.

1. Taj Mahal di india

Taj mahal adalah hasil peradaban islam yang terindah di dunia, dan termasuk salah satu dari 7 keajaiban dunia. Taj Mahal ini dibangun oleh Syah Jehan, seorang penguasa kekaisaran Moghul di India, yang banyak membangun bangunan-bangunan spektakuler di tanah India.
Taj Mahal merupakan lambang kebesaran cinta, yaitu kebesaran cinta Syah Jehan kepada prameswarinya yang telah meninggal, Mumtaz Mahal.
Taj Mahal diarsiteki oleh Ustadz ahmad. Taj Mahal terbuat dari marmer putih diatas suatu teras segiempat dengan ketinggian 5 meter, dan luasnya 100x100 meter. Pada keempat penjurunya berdiri menara yang terbuat dari marmer juga. Taj mahal juga mempunyai 4 pintu masuk yang besar dan menghadap ke setiap 4 penjuru, tingginya 20 meter dengan langgam Persia. Ditengah ruangan terdapat makam Syah Jehan dan istrinya (Mumtaz Mahal). Tak jauh dari pinggir Tj Mahal mengalir sungai Yamuna.


2. Masjid Sultan Ahmad (Masjid Biru) di Turki

Masjid ini didirikan atas gagasan Sultan Ahmad I, (penguasa Turki Utsmani waktu itu) dan kemudian menjadi nama masjid tersebut. Perancangan dan pembanggunan masjid ini dipercayakan kepada Muhammad Agha (Mehmed Agha), seorang arsitek istana Turki Utsmani, penerus Sinan dan Dalgich.
Muhammad Agha memerlukan 8 tahun guna merancang dan membangunnya. Ditahun yang sama masjid selesai (pada tahun 1617 M) Sutan ahmad meninggal, dan jasadnya dimakamkan didekat masjid, dan namanya kemudian diabadikan menjadi nama masjid tersebut.
Masjid ini dikenal juga dengan nama masjid biru (Blue Mosque). Disebut demikian karena pada malam harinya ada efek sinar biru pada bangunan utama yang disebabkan pantulan cahaya didalamnya. rahasia warna biru itu terletak 260 jendela yang meneroboskan efek cahaya biru dari 21.043 keping iluminasi keramik bagian dalamnya.


3.Masjid Cordoba di Spanyol

Masjid Cordoba
atau disebut juga dengan Mezquita adalah bukti dari hasil peradaban Islam di Spanyol, meskipun sekarang telah berubah menjadi gereja (sekarang dipakai sebagai gedung katedral diosese cordoba, spanyol). Masjid ini dianggap sebagai salah satu masjid terumit dan terindah di dunia.
Masjid ini dibangun pertama kali oleh Khalifah Abdurrahman I (Ad Dakhil) pada tahun 787 M, ang kemudian diperluas oleh penguasa-penguasa berikutnya. Cordoba waktu itu merupakan ibukota Spanyol Islam, yang waktu itu bernama Andalusia, dan menjadi pusat peradaban & pusat ilmu pengetahuan, yang banyak didatangi oleh para pelajar di mancanegara waktu itu.
Tetapi setelah era reqonquesta (penaklukan kembali), dan umat islam mengalami kekalahan, sehingga mesji
d cordoba ini diubah menjadi menjadi gereja.


4. Istana Alhambra di Spanyol

Istana Alhambra merupakan warisan peradaban Islam di Spanyol, yang waktu itu bernama Andalusia. Istana ini berdiri kokoh di bukit La Sabica, Granada, Spanyol.
Nama Alhambra berasal dari bahasa arab, "Al Hamra" bentuk jamak dari kata ahmar, yang berarti merah. Dinamakan istana Al Hambra yang berarti istana merah, karena bangunan ini banyak dihiasi ubin-ubin dan bata-bata berwarna merah, serta penghias dinding yang agak kemerah-merahan.
Nama Alhambra juga dikaitkan dengan nama Sultan Muhammad bin Al Ahmad, pendiri kerajaan islam Bani Ahmar, kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Spanyol (1232-1492 M).
Selain menjadi bukti kejayaan Islam di tanah Spanyol, istana Alhambra mempunyai seni arsitektur yang tinggi.


5. Istana Topkapi di Turki

Istana Topkapi merupakan istana sultam-sultan Turki Utsmani dan keluarganya sekitar 400 tahun atau sejak 1465 hingga 1858 M. Istana ini terletak persis di tepi pantai di titik pertemuan antara selat Bosporus, tanjung tanduk emas (golden Horn), dengan laut marmara.
Topkapi yang dalam bahasa Turkinya berarti meriam, dibangun dengan arsitek turki, yang mempunyai tanaman-tamanan yang luas. Istana ini mulai dibangun pada tahun 1453 M, diatas lahan seluas 700 ribu m2. Pembangunan istana ini sendiri diawali dari keinginan Sultan Mehmed II, untuk mendirikan sebuah istana sebagai pusat kesultanan Turki Utsmani.


6. Masjid Amr bin Ash di Mesir

Mesjid ini terletak di daerah fusthtat atau disebut juga daerah Mishr el qadima (old Egypt)/ ibukota mesir lama, Fusthat.
Mesjid Amr bin Ash merupakan masjid pertama yang dibangun di Mesir (wilaha Afrika). Mesjid ini dibangun oleh Amr bin Ash pada tahun 21 H/ 642 M, atas perintah Khalifah Umar bin Khaththab, setelah penaklukan Mesir oleh Islam. Masjid ini dibangun setelah membangun ibukota Mesir untuk islam, yang bernama Fusthat.


7. Masjid Umayah di Syiria


Masjid ini berada di Damaskus, Syiria. Masjid ini didirikan pada masa khalifah Walid bin Abdul Malik dari Bani Umayyah pada tahun 88-97 H/706-715 M, yang dibangun di reruntuhan tempat ibadah kaum penyembah Dewa Yupiter.
Masjid ini memiliki 3 menara dan 4 pintu yan
g dihiasi mozaik.




8.Masjid Ahmad bin Thulun di Mesir


Masjid ini didirikan pada tahun 869 M oleh Ahmad bin Thulun, penguasa dinasti Thulun di Mesir. Masjid ini terletak di Sayyeda Zainab, Kairo dan merupakan ketiga terbesar di Mesir sejak penaklukan Mesir oleh Islam
Masjid ini dihiasi oleh sejumlah ornamen khas Islam, disamping menaranya yang spesifik dengan tangga yang melingkar.



9. Al Azhar di Mesir

Al Azhar merupakan lembaga pendidikan islam terbesar di dunia, dan dianggap yang pertama di dunia. Al Azhar ini didirikan oleh Jauhar as Siqili, seorang wazir (perdana mentri) dan panglima dinasti Fatimiah di Mesir, di era khalifah Al Aziz dari dinasti Fatimiyah, ang beraliran syi'ah.
Al Azhar didirikan setahun setelah pembukaan Mesir dan peresmian Kairo (Al Kahirah) sebagai ibukota negara (dinasti Fatimiyah). Pembangunan al azhar ini dimulai tahun 359 H/ 970 M dan selesai pada tahun 361 H/ 972 M.
Pada awalnya namanya Jami' al kaherah, tetapi di era pengganti As Siqili, yaitu Yaqub ibn Killis, masjid ini menjadi jamiyah institusi yang mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan, dan masjid itu menjadi pusat pendidikan yang kemudian dinamai Jami' al Azhar, yang dinisbatkan kepada putri Rasulullah, Fatimah Az Zahra.
Tetapi ketika dinasti Ayyubiyah berkuasa di Mesir (567-648 H/1171-1250 M), Sultan Al Ayyubi menghapus pengaruh Syi'ah dan menggantinya dengan ahlu sunnah.


10. Masjid Sultan Hasan di Mesir

Masjid ang pertama yang dibangun oleh Sultan an Nashir Hasan bin Muhammad Al Qalawun pada tahun 757 H/1421 M, yang merupakan penguasa dinasti Mamluk Bahriyah, yang menguasai Mesir waktu itu.
Masjid ini merupakan masjid termahal yang dibangun di wilayah Mesir, yang menghabiskan dana sekitar 100 ribu dinar waktu itu. Mesjid ini mempunyai dinding yang tinggi, dan pintu masuknya merupakan yang tertinggi dari mesjid-mesjid yang ada diwilayah Mesir.
Tentang masjid sultan Hasan ini, Messaou Tifano, sejarawan asal Italia berkomentar :" Apabila Mesir pada zaman Fir;aun berbangga dengan piramid-piramidnya, maka mesir pada masa islam berbangga dengan masjid sultan hasan yang tidak ada satupun bangunan yang dapat menandinginya".


11. Masjidil Aqsa di Yerusalem

Masjidil aqsa adalah salah satu tempat yang disucikan oleh umat Islam disamping masjidil haram di Mekah dan masjid nabawi di Madinah. Masjidil aqsa mempunyai sejarah keterkaitan yang sangat erat sekali dengan umat islam, karena masjid ini merupakan arah kiblat pertama umat islam dan tempat mi'rajnya dalam peristiwa isra & mi'raj Nabi Muhammad saw.
Masjidil aqsa secara permanen dibangun di era pemerintahan abdul malik bin Marwan dari dinasti Umayah pada tahun 66 H dan selesai pada tahun 73 H. Masjid ini kemudian direnovasi oleh khalifah-khalifah sesudahnya, baik dari UMaah, Abbasiah, Fatimiah dan Ayyubiyah.






(Sumber: isi dan gambar dari berbagai sumber internet)



















Rabu, 21 Juli 2010

TOKOH & INTELEKTUAL MUSLIM
DARI MASA KE MASA

ERA SAHABAT

Khadijah
Abu Bakar
Ali bin Abi Thalib
Abdullah bin Mas’ud (w. 32 H)
Abu Dzar al Ghiffari (w. 32 H)
Abdurrahman bin Auf (44 SH- H/ 652 H)
Utsman bin Affan
Umar bin Khaththab (
Suhaib ar Rumi (w. 38 H)
Salim maula abu hudzaifah (w. 11 H)
Ubay bin Ka’ab (w. 22 H/639 m)
Thufail bin Amr ad Dusi (w. 11 H)
Usaid bin Hudhair (w. 20 H)
Muadz bin Jabal (20 SH-18 M)
Abu Musa Al As’ary (w. 44 H)
Hasan bin Tsabit (w. 50 H)
Abu Hurairah (21-59 H)
Jabir bin Abdullah (15 SH- H/ 607-697 M)
Abdullah bin Umar (10 SH-73 H)
Abu Sa’id Al Khudri (10 SH-74 H)
Anas bin Malik (8 SH- H)
Abdullah bin Amr (7 SH-65 H)
Abdullah bin Abbas (3 SH-68 H)
Abdullah bin Amr (7 SH-65 H)
Ahnaf bin Qais (3 SH- 72 H)


ERA TABI’IN

Abul Aswad ad Duali (1 SH- 69 H /603-688 M)
Masruq bin Ajda’ al Hamdhani (w. 63 H)
Alqomah an Nakha’i (w. 62 H/ 681 (682)M)
Abu Muslim al Khulani (w. 62 H)
Syuraih ibn Harits al Kindi (w. 78 H)
Sulaym ibn Qais (w. 70 H (76 H)/ 689 (695) M)
Ma’bad al Juhani (w. 80 H / 699 M)
Abu Idris al Khulani (8-80 H)
Waddah al Yaman (w. 709 M)
Khalid bin Yazid (w. 90 H)
Sa’id ibn MusayyabYAB (15-94 H)
Awad ibn Yazid an Nakh’I (w. 95 H)
Asy Sya’bi (19-103 H)
Muhammad bin Ali al hanafiyah (21- 81 H)
Urwah ibn Zubair (22-94 H)
Thawus Ibn Kaisan al Yamani (33-106 H)
Sa’id ibn Jubair al Asadi Al Kufi (45-95 H)
Ibrahim an Nakha’i (w. 96 H)
Mujahid ibn Jabir (21-103 H)
Ikrimah (25-105 H)
Salim bin Abdullah bin Umar (w. 106 H)
Sulaiman bin Yasar (34-107 H)
Hasan al Bashry (21-110 H / - 728 M)
Atho’ ibn Abi Rabbah (w. 114 H)
Ali Zainal Abdin (38-95 H/ w. 712-713 M)
Wahb Ibn Munabbih (34 - 110 H/654- 728 M)
Al Qosim ibn Muhammad ibn Abu Bakar (w. 108 (109) H)