Daftar Blog Saya

Sabtu, 14 Agustus 2010

MENGENAL TOKOH AHLI ZUHUD DALAM PERADABAN ISLAM

Dalam sejarah peradaban Islam, banyak tokoh meskipun mempunyai kekayaan yang melimpah tetapi menerapkan hidup yang sangat sederhana dan kecenderungan ibadah yang melebihi orang kebanyakan. Dalam sejarah peradaban Islam tokoh yang demikian disebut dengan zahid, atau ahli zuhud.
Diantara tokoh zuhud yang banyak menjadi sandaran kaum sufi berikutnya, diantaranya:

1. Abu Dzar Al Ghifari
Abu Dzar al Ghifari adalah sahabat Rasulullah yang terkenal akan kezuhudannya. Bahkan diakhir hidupnya, ia dibuang sebagai akibat kritikannya terhadap kemegahan dunia.


2. Sa'id Ibn Musayyab (w. 94 H)
Seorang zahid di kalangan tabi'in. Ia terkenal akan kewara'aan, kezuhudan dan keluasan ilmu pengetahuannya di bidang hadits dan fiqih (hukum Islam).
Ia merupakan menantu dari sahabat Nabi dan perawi hadits, Abu Hurairah. Pada diri Sa'id terkumpul kealiman dalam bidang hadits dan fiqih disamping dalam bidang ibadah, kezuhudan dan akhlak mulia.


3. Ali Zainal Abidin (w. 95 H/ 713 M)
Penghulu ahlul bayt, seorang ahli ibadah yang tiada taranya. Ia adalah satu-satunya putra Husein bin Ali yang selamat dari pembantaian di Karbala oleh Bani Umayah.
Ia merupakan cucu dari Ali Bin Abi Thalib, anak dari Husein bin Ali, atau cicit Nabi Muhammad SAW. Ia terkenal dengan julukan zainal abidin , karena sangat ahli dalam ibadah.

4. Hasan Al Bashry (w. 110 H/ 728 M)
Seorang tabi'in terkemuka dalam ilmu pengetahuan islam ....(lihat Mengenal para pemikir sufi)

5. Sufyan ats Tsaury (w.161 H/ 778 M)
Seorang mujtahid besar, faqih, ulama hadits yang utama dan zahid yang jarang tandingannya. Ia terkenal akan pendiriannya yang kuat, tidak mau mendekati penguasa. Bahakn dalam mencari nafkah, ia berniaga (dagang) dan berusaha sendiri. Ia sangat menjaga gengsi, jangan sampai mengemis kepada para penguasa dan orang-orang.

6. Malik Bin Dinar (w. 171 H)
Tokoh zahid asal Bashrah. Ia merupakan murid dai Hasan al Bashry. Meskipun terkenal sebagai seorang ulama besar, menurut imam Asy Sya'rani, ia tetap makan dari hasil kerjanya mengambil pelepah kurma, dan dirumahnya tidak ada apa-apa kecuali mushaf al qur'an, kendi dan tikar.
Salah satu ungkapan yang terkenal darinya:" Seandainya seseorang mempelajari ilmu untuk diamalkan, ilmunya akan berkembang, tetapi kalau ia mencari ilmu bukan untuk diamalkan. Ia akan bertambah keji, sombong dan merendahkan kaum awam."


7. Abdullah ibn Mubarak (w. 181 H)
Seorang alim dalam bidang hadits, fiqih dan tarikh (sejarah) asal Khurasan. Disamping itu, ia terkenal seorang ahli ibadah, ahli zuhud, dermawan dan sangat cinta jihad.
Karena kedermawanannya, ia kononlebih dihormati daripada khalifah. Hal ini terjadi ketika Khalifah Harun al Rasyid yang terkenal berkunjung ke kota Riqqah. Orang menyambutnya begitu antusias daripada kedatangan sang khalifah yang terkenal itu.
Salah satu pemikirannya ang terpenting, menurutnya rusaknya kehidupan itu disebabkan 3 perkara:
  • Penguasa zhalim angtidak bertakhim kepada kitab Allah dan Sunnah Rasulullah
  • Ulama Suu' (ulama bejad) yang keluar dari batasan syari'at, karena fatwanya yang menyesatkan.
  • Ahli ibadah yang bodoh, yang mereka keluar dari sunnah Rasulullah dengan membuat ritual-ritual baru (bid'ah).

8. Rabi'ah al Adawiyah (w. 185 H/ 796 M)
(lihat Mengenal para pemikir sufi)


9. Fudhail bin 'Ayadh (w. 197 H)
Seorang zahid besar yang hidup di era Khalifah Harun al Rasyid dari dinasti Abbasiah di Baghdad. Dalam bidang hadits ia dianggap imam sunnah yang baik, yang banyak diambil haditsnya oleh Imam Al Bukhary, Nasa'i dan Muslim.
Pada awalnya ia seorang penjahat besar, seorang durjana yang tersesat nafsu muda. Tetapi ketika, ia sedang mengintip, mendengar seorang perempuan muda sedang membaca Al Qur'an yang artinya berbunyi:" Belumlah datang masanya bagi orang yang beriman akan menundukan hatinya, karena ingat akan tuhan, dan kebenaran yang diturunkannya.?"
Mendengar ayat tersebut, gemetarlah tubuhnya, dan akhirnya ia tobat, dan kemudian berguru kepada Ja'far ash Shadiq, dan menjadi zahid besar yang sangat dihormati oleh Khalifah Harun ar Rasyid.

10. Abu Al Atahiyah (w. 828 M)
Seorang penyair terkemuka yang hidup sezaman dengan penyair jenius, Abu Nawas. Sajak-sajaknya sangat unik dan filosofis.
Ia dikenal sebagai penyair zuhud yang terkenal di era Khalifah Harun al Rasyid, dari dinasti Abbasiyah di Baghdad, dan sering mengingatkan khalifah apabila lalai.
Apabila sang khalifah sudah sampai kegembiraan sehingga lupa akan kewajibannya dan kemiskinan rakyat, ia dengan sairnya memberikan peringatan-peringatan, sehingga kadang Sang Khalifah tersedu-sedu mendengarkan ajaran yang diberikannya,


11. Ibrahim ibn Adham (w. 894 M)
Seorang sufi yang mengambil jalan revolusioner dari seorang penguasa yang berlimpah ruah kekayaan dan kesenangan menjadi seorang papa yang hanya mengabdi pada tuhan-Nya.
Pada awalnya ia seorang raja (penguasa) di Balkh ang selalu bergelimang dengan harta dan kemewahan. Tetapi pada suatu hari pembantunya yang membersihkan peraduannya (tempat tidur raja) ketiduran diperaduannya tersebut, Ketika hal ini diketahui oleh Ibrahim ibn Adham (sang raja), maka ia sangat marah sekali, dan sang pembantupun mendapat hukuman cambukan berkali-kali.
Pada awalnya sipembatu itu ketakutam, tetapi dengan lugas ia berkata:" Tuanku hamba sukarlah sekali tidur, walau hanya sekejap diperaduan tuanku, tatkala hamba merasakan 3 atau 4 kali cambukan mendera tubuh hamba yang lemah ini. Tidak hamba bayangkan hukuman apa yang tuan peroleh dari Tuahn, karena meniduri peradun ini setiap malam."
Mendengar perkataan sang pembatu itu ia terkesima dan membukakan hatinya. Maka ia kemudian meninggalkan semua kemewahannhya, dan memulai hidup ketat dan berguru Abu Yazid al Bustami.
Setelah selesai berguru, ia kemudian pergi ke Siri dengan mencari nafkah dengan bekerja sendiri untuk membiayai hidupnya.


(lanjut.........................)

1 komentar: